JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Unggahan meme stupa Candi Borobudur yang disebut mirip dengan wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Roy Suryo di akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 berbuntut panjang. Unggahan tersebut menjadi viral dan banyak disorot tokoh hingga warganet.
Dalam akun twitternya, Roy mengunggah foto tersebut disertai sebuah narasi. Narasi tersebut menyinggung rencana pemerintah terkait kenaikan tarif masuk Candi Borobudur.
"Mumpung akhir pekan, ringan-ringan saja twitnya. Sejalan dengan protes rencana harga tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50rb) ke 750rb yang (sudah sewarasnya) DITUNDA itu, Banyak Kreativitas Netizen mengubah salah satu Stupa terbuka yang Ikonik di Borobudur itu, LUCU, he-3x AMBYAR,” tulis Roy Suryo dalam keterangan unggahannya.
Namun, unggahan tersebut sudah dihapus oleh Roy. Dalam unggahan lainnya, Roy menegaskan meme tersebut bukan dibuat oleh dirinya, melainkan oleh akun lain di Twitter.
Meski Roy sudah meminta maaf atas unggahannya itu, namun berakhir berbuntut panjang. Roy mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi. Bahkan, ia juga melaporkan 3 akun medsos yang dituding pertama kali membuat meme tersebut ke polisi.
Lantas apa sebenarnya alasan Roy mengunggah meme tersebut?
1. Roy Suryo Sebut Unggah Meme Tersebut Respons Terhadap Tarif Kenaikan Borobudur
Roy mengatakan tidak ada niatan menghina agama Budha dengan mengunggah kembali meme patung di Candi Borobudur yang diubah wajahnya mirip Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan,unggahan di akun Twitter itu sebatas bentuk sikap kritis terkait rencana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur.
"Sekali lagi saya minta maaf, dan saya akui ketika itu terjadi bahwa saya menyesal juga. Karena ini sudah mencederai sebagian dari masyarakat Indonesia terutama umat Buddha," ucap Roy di Polda Metro Jaya pada Kamis (16/6/2022).
Roy mengatakan ucapan permintaan maaf dan penyesalannya bukan berarti dirinya akan lepas tangan. Untuk itu, dia membuat laporan polisi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terhadap sejumlah akun yang diduga menjadi pembuat meme foto Jokowi di stupa Borobudur dan pertama kali mengunggahnya di media sosial
“Nah memang saya menampilkan kembali gambar ini, karena apa, karena dia memberikan saya gambar ini, dan saya tidak melakukan ubahan sedikit pun terhadap gambar ini, jadi gambarnya sama, akunnya juga ada, bahkan saya juga tampilkan gambar sebelumnya," katanya dia.
Adapun laporan yang dilayangkan Roy ini telah diterima dan teregister dengan nomor LP/B/2970/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 16 Juni 2022.
Dalam laporan ini pula, Roy mempersangkakan terlapor dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Ayat (2) Juncto Pasal 45 A Ayat (2) Undang-Undang (UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
2. Roy Suryo Sebut Unggah Meme Tersebut Karena Ada yang Mentionnya
Roy kembali menegaskan bahwa dirinya bukan orang pertama yang membuat meme candi tersebut. Namun, kata Roy, ada akun lain yang me-mention-nya sehingga ia pun merespons dengan memberi keterangan pada cuitannya itu.
"Kenapa posting pakai meme, karena memang salah satu akun me-mention saya pakai meme tersebut, saya kemudian menjawab mention ini dengan kata-kata yang saya menghaluskan jadi dia mengkritik dengan gambar, saya enggak mengkritik dengan gambar, saya mengkritik dengan kata-kata bahwa kenaikan tarif tiket Borobudur itu pokoknya kita protes,” kata Roy.
Menurut Roy, sebelum diunggahnya, meme tersebut sudah beredar sejak 7 Juni 2022 dan satu hari berselang atau 8 Juni 2022 beberapa media online ada yang memberitakan soal unggahan meme tersebut. Hal itulah kemudian yang diunggah Roy pada 9 Juni lalu dengan lengkap beserta akun yang menyebarkan.
"Karena sebelum-sebelumnya sudah ada juga meme tertanggal 07/06/22 dan bahkan termuat di Media Online 08/06/22 kemudian ada lagi yang posting tanggal 09/06/22, maka saya lampirkan saja lengkap dengan akun-akun pemosting sebelumnya," ujar Roy.
Setelah mengunggah meme tersebut, lanjut Roy, pada 14 Juni atau setelah 4 hari dia memposting meme tersebut ada buzzer yang memviralkan hal tersebut.
"Setelah 4 hari, 14/06/22 mulai ada buzzer yang memprovokasi dan menggoreng isu SARA tersebut, sama sekali jauh dari niat postingan saya selanjutnya," ungkapnya.