Oleh: Tatang Suherman, Wartawan Poskota
KETIKA hajatan Formula E berlangsung, sebagian mata penonton tertuju pada dua sosok yang duduk di podium yakni Anies Baswedan dengan Puan Maharani. Komentar pun ramai di media sosial. "Anies mempersilakan Puan duduk dikursinya sementara dia memilih kursi lain," begitu komen salah satu netizen di media sosial.
Foto Puan Maharani yang duduk diapit oleh Presiden Joko Widodo dan Anies pun banyak beredar di media sosial. Rupanya momen duduk bareng ini dikaitkan dengan tahun politik di 2024. Banyak yang menilai, Anies dan Puan cocok untuk berduet di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio seperti dilansir di sebuah media, menyebutkan bahwa wacana duet Anies-Puan sangat mungkin terjadi jika keduanya bisa menjalin komunikasi yang baik.
Sedangkan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan, kolaborasi dua tokoh publik tersebut dapat membentuk poros baru Pilpres 2024.
Menurut dia, poros baru bisa terbentuk antara PDIP dengan Nasdem, atau PDIP dengan koalisi lainnya. Memang, sejauh ini belum ada bayangan baik mengenai koalisi maupun pasangan calon.
Apa yang terjadi jika keduanya jadi dipasangkan untuk 2024 ? Hasilnya akan positif karena kecil sekali kemungkinan adanya penolakan. Bahkan masyarakat akan menerima dengan tangan dan hati terbuka. Sementara loyalis PDIP tentu akan loyal dan menerima jika ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyetujui duet Anies-Puan.
Pasangan Anies - Puan menurut perkiraan akan memenangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini sekaligus bakal menumbangkan calon yang digadang-gadang selama ini yakni Ganjar Pranowo.
Dengan memenangkan Jawa Timur dan Jawa Tengah, maka Jawa Barat yang diatas kertas akan memilih Anies, memberi peluang besar kepada pasangan itu untuk mendapat kursi Presiden dan Wakil Presiden.
Puan sendiri sudah membuka peluang berduet dengan Anies. Dalam wawancara khusus di sebuah stasiun televisi, ketua DPR RI itu pernah mengatakan membuka peluang berduet dengan Anies dalam Pilpres 2024.
Memang, elektabilitas maupun populeritas Puan dari sejumlah survei masih rendah. Tetapi dengan kekuatan partai yang saat ini masih menduduki urutan nomor satu di Indonesia, bisa menjadi modal kekuatan bagi Puan untuk maju di 2024.
Sementara itu, peluang Ganjar Pranowo untuk maju dari PDIP tampaknya akan pupus. Kalau pun Ganjar menggunakan kendaraan lain, tipis keumungkinan akan sukses. Oleh karena itu, pertimbangan matang harus diambil Ganjar Pranowo yang sejatinya darahnya adalah PDIP.
Tetapi, sejauh ini bola masih liar. Semua bakal calon termasuk parpol masih melakukan tes ombak, dimana masih semua masih cair. Mungkin baru tahun depan arah angin mulai mengarah pada titik yang menentukan siapa yang bakal maju, termasuk parpol mana yang akan berkoalisi.*