ADVERTISEMENT

Salahi Perpres, PSI Dorong Anies Ubah Nama JIS Menjadi Stadion M.H. Thamrin

Sabtu, 4 Juni 2022 13:15 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didorong untuk mengubah nama JIS. (Foto: IG @aniesbaswedan).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didorong untuk mengubah nama JIS. (Foto: IG @aniesbaswedan).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jakarta Internasional Stadium (JIS) merupakan stadion sepak bola bertaraf internasional yang telah berdiri megah di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Penamaan Jakarta International Stadium (JIS) yang menggunakan bahasa Inggris kini menuai polemik.

Nama JIS yang menggunakan bahasa Inggris dianggap telah menyalahi aturan dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019.

Untuk diketahui, Perpres Nomor 63 Tahun 2019 mengatur penamaan tempat dan bangunan yang dibuat di wilayah hukum Indonesia.

Dalam Pasal 33 ayat 1 disebutkan, Bahasa Indonesia wajib digunakan pada nama bangunan atau gedung, apartemen, atau permukiman, perkantoran, dan kompleks perdagangan yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.

Pasalnya, beberapa pihak mengusulkan pergantian nama stadion standar internasional tersebut agar menggunakan bahasa Indonesia.

Termasuk Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo yang mendorong Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mengubah nama JIS.

Ia mendukung petisi untuk mendorong perubahan nama Jakarta International Stadium (JIS) menjadi Stadion M.H. Thamrin.

Menurutnya, stadion yang dibangun dengan uang rakyat ini harus jadi lambang perjuangan sepak bola Jakarta dan Indonesia.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Sejarawan JJ Rizal menggaungkan usulan pergantian nama JIS dengan mengajukan petisi melalui www.change.org.

Stadion yang sebelumnya bernama Bersih Manusiawi Wibawa (BMW), dinilai lebih baik mengganti namanya dengan Stadion MH Thamrin.

"Memang sepatutnya kita pakai nama yang ada unsur-unsur budaya atau tokoh Betawi karena ini kan mimpi bersama warga Jakarta, dibangunnya juga pakai uang pajak warga Jakarta," kata Ara, sapaan akrab Anggara.

"Mumpung momentumnya, kita harus koreksi nama JIS karena terbentur peraturan, kita bisa pakai nama Stadion M.H. Thamrin sesuai aspirasi yang ada. Bisa dirembukkan dengan tokoh-tokoh Betawi saat ini juga," imbuhnya.

Ara berpendapat bahwa nama M.H. Thamrin cocok jadi nama stadion karena dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang berjasa mendorong sepak bola di Jakarta dan Indonesia.

"Beliau merupakan tokoh Betawi yang mendorong Soeratin Sosrosoegondo membentuk PSSI lalu ada sejarahnya mendorong pemugaran Lapangan Petojo untuk warga lokal sebagai bentuk perlawanan bagi warga Belanda yang kala itu bermain sepak bola di Lapangan Menteng," jelas Ara.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini berharap ini jadi momentum evaluasi bagi Pemprov DKI untuk lebih memperhatikan masalah peraturan yang berlaku serta mendengarkan aspirasi masyarakat dalam setiap perencanaan pembangunan.

"Kita harus menyadari bahwa apa yang dibangun oleh APBD harus kembali untuk warga Jakarta. Oleh karena itu, pelibatan masyarakat dalam perencanaan sangatlah penting," tutup Ara. (cr02)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT