ADVERTISEMENT

Rugi Jika Renggang dengan Megawati, Pengamat Politik: Ganjar Belum Dianggap Tokoh Nasional

Jumat, 3 Juni 2022 14:38 WIB

Share
Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.(Ist)
Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hubungan Megawati  Soekarnoputri dengan  Ganjar Pranowo kini kian  renggang, dampak dari pertarungan calon presiden tahun 2024 mendatang.

Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan,  kerugian akan lebih banyak diterima Ganjar Pranowo.

"Ada beberapa hal, diantaranya,  Ganjar sulit mempromosikan dirinya secara personal dari sisi performa kerja, materi yang menyudutkan Ganjar jauh kebih banyak, semisal infrastruktur yang stagnan, kemiskinan meningkat hingga konflik sosial," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (6/3/2022).

Hal yang kedua, lanjut Dedi, loyalitas kader PDIP jauh lebih kuat diberikan pada Parpol, dan dominasi loyalis Ganjar saat ini dari PDIP, sehingga secara kualitas ketokohan, Ganjar masih belum dianggap tokoh nasional, ia masih sebatas dominan di Jawa Tengah. 

"PDIP dan Megawati selama ini cukup hati-hati dalam mengambil keputusan, itulah sebabnya Megawati terkesan membebaskan Ganjar bermanuver," ucapnya.

Dedi menyebut, dari kegenitan politik  yang ia munculkan, sangat mungkin berani keluar PDIP untuk memenuhi ambisinya, tetapi Parpol lain belum tentu menerima jika ia harus keluar PDIP.

"Karena Ganjar belum bisa mandiri dalam membangun elektabilitas, berbeda dengan Anies Baswedan, Sandiaga Uno,  Ridwan Kamil dan lain-lain," tutup Dedi. (rizal)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT