JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga kelurahan Cipete Selatan terpapar virus baru diduga muncul dari tikus.
Adapun warga yang terpapar merupakan warga RT 08 dan 10 RW 02 di Jalan Melati Satu, kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dwi Lestari (36) salah satu warga RT 10 yang terpapar virus tersebut mengatakan, awal gejala tersebut diawali dengan meriang kemudian sakit tenggorokan hingga akhirnya demam tinggi.
"Demamnya tinggi banget, terus nggak bisa jalan dan buat bangun tuh susah," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (2/5/2022).
"Kepala tuh pusing, berat banget. Untuk berdiri aja susah. Maunya tiduran aja. Tapi kepala mutar-mutar," sambungnya.
Ia pun mengaku, gejala tersebut dialami sejak satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2022.
Mungkin tidak terlalu anggap serius gejala yang timbul tersebut. Dwi tidak berobat atau mengecek ke puskesmas atau klinik umum terdekat.
"Cuman dikasih obat nyeri sama mertua. Karena sebelumnya mertua saya sakit juga. Itu obat dari dokter. Nah, saya dikasih obat sama beliau. Sejak itu, sudah mendingan. Bisa jalan sedikit," kata Dwi.
"Cuman untuk duduk gitu, jongkok gitu susah. Habis itu, tiba-tiba keluar bercak merah sekujur tubuh sampai bengkak," lanjut dia.
Ia melanjutkan cerita gejala yang dialaminya itu. Dwi mengatakan, bahwa sebelumnya sang suami juga sempat merasakan hal yang sama. Namun, beruntung hingga saat ini sang anak tidak mengalami hal serupa.
Dwi pun menjelaskan, bahwa hingga saat ini dirinya masih mengalami sakit yang diduga sebuah virus yabg berasal dari seekor tikus. Dia pun menyebut, kurang lebih sudah tiga minggu terpapar sakit itu.
"Sampai sekarang sih masih terasa, dengkul nih nggak bisa buat naik-turun. Alhamdulillah warga yang lain sudah (sembuh) cuman prosesnya lama. Bisa sebulan lebih. Tergantung daya tahan tubuhnya juga," kata dia.
Kendati demikian, Dwi meyakini penyakitnya itu bukan berasal dari tikus yang menyebarkan virus.
"Nggak. Nggak yakin, karena hasil labnya kan belum tahu. Kalau kembali terpapar, periksa pastinya. Karena saya sebenarnya juga takut kalau mau periksa, takutnya nanti dibilang apa-apa," ujar Dwi.
"Makanya kemarin nggak periksa. Mudah-mudahan nanti nggak terjadi apa-apa. Memang sih suami saya ngajakin, cuman saya nggak mau," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Lebih dari delapan orang di dua RT di kawasan Jalan Melati Satu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan terdampak sebuah virus yang diduga berasal dari seekor tikus.
Warga yang mengalami sakit tersebut merupakan warga RT 08 dan 10 RW 02 di Jalan Melati Satu.
M Sofyan selaku ketua RT 08 di Jalan Melati Satu itu mengatakan, awalnya delaoan orang tersebut mengalami demam yang tinggi kemudian setelah itu muncul bercak berwarma merah pada bagian tangan dan kaki yang berdekatan.
"Itu demam tinggi, terus sehari kemudian, dia keluar warna merah bercak-bercak merah, seperti tampak, lalu tulang ngilu," kata Sofyan saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022) malam.
Setelah itu, Sejumlah warga yang jatuh sakit langsung berobat ke puskesmas dan berbagai klinik umum terdekat.
Setelah adanya kejadian ini, seharusnya menjadi catatan penting bagi tenaga kesehatan dari Sudin Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatam untuk menelusuri mengenai penyakit yang menyerang warga.
"Sebenarnya lebih dari 8 orang, cuma ada sebagian berobat di rumah sakit biasa. Kalau yang puskesmas yang terdata warga saya dua orang, dari warga RT 10 2 orang, jadi total semuanya 4 orang," ucap Sofyan.
Sofyan melanjutkan, bahwa pihak puskesmas itu tak melaporkan mengenai penyebab sakit pasti yang diderita oleh warganya itu.
Namun pihak puskesmas menginformasikan mengenai tentang adanya orang dari Sudinkes Jaksel ingin meninjau sejumlah warga yang jatuh sakit.
Saat itu, warga pun diminta untuk menangkap tikus menggunakan perangkap yang telah diterimanya pada Senin (30/5/2022).
"Kita dikasih cari solusinya, cara memberi makan agar tikus biar dapat, udah. Habis dikasih (perangkap) oleh Dinkes baru saya sebar ke warga, jadi satu rumah itu 2 kandang," kata Sofyan.
"Tertangkap semuanya totalnya hampir 50 ekor tikus. Di RT 10 ada 25 ekor tikus, di RT saya hampir 25 juga," ucap Sofyan.
Selasa pagi tadi, Kementerian Kesehatan mendatangi rumah warga untuk mengambil sempel dari sejumlah tikus yang terperangkap.
Pengambilan sempel itu untuk mengetahui penyebab sakitnya delapan orang apakah disebabkan virus dari hewan yang menular ke manusia. (CR07)