JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabar tak sedap kembali datang dari Gary Iskak, yang tertangkap tangan kedapatan kembali memakai narkoba.
Aktor berusia 48 tahun itu diketahui positif narkoba jenis sabu, lho.
Penangkapan ini merupakan kali kedua Gary dengan kasus yang sama, setelah sebelumnya ia kedapatan menggunakan barang tersebut tahun 2017.
Ia ditangkap di kawasan Bandung oleh Polda Metro Jawa Barat, bersama empat rekannya, Senin (23/5/2022) lalu.
Hal itu sontak mengagetkan warganet dan menyayangkan sikap Gary, yang kembali masuk ke dunia kelam tersebut.
Pos Kota telah merangkum alasan mengapa narkoba jenis sabu sulit ditinggalkan, seperti dikutip dari WebMD.
Sabu memiliki nama latin crystal meth, termasuk ke dalam golongan narkoba adiktif, sehingga membuat para penggunanya kecanduan.
Pasalnya, jenis bahan adiktif ini bisa memberikan perasaan bahagia.
Para pengguna biasa menggunakannya dengan cara dihisap, hirup hingga disuntikkan langsung ke bagian tubuh.
Lebih lanjut, sabu memiliki cara kerja sama dengan metamfetamin, yakni obat kimia yang menyerang sistem saraf pusat di bagian otak.
Zat adiktif ini biasa digunakan untuk penanganan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
ADHD merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif.
"Semua sabu-sabu diproduksi secara ilegal di sebuah laboratorium," tutur dr. Deni Carise.
Alasan lain sabu membuat para penggunanya ketagihan, karena mampu melepaskan neurotransimtter atau hormon kebahagiaan.
Narkoba jenis ini juga mampu meningkatkan dopamin, akibat kandungan bahan kimia di dalamnya.
"Sabu-sabu dapat meningkatkan suasana hari, lebih kuat dibanding kokain," ujar Carise.
"Dengan mengonsumsinya, tubuh menjadi lebih bahagia, seperti ingin berpesta terus-menerus," tambahnya.