JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono melihat akan ada tugas yang berat bagi Penjabat (Pj) DKI pada Oktober mendatang.
Pasalnya, selama Anies Baswedan memimpin Jakarta tidak ada program-program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 di eksekusi.
"Pak Anies selama ini tidak melakukan eksekusi, karena itu tugas penerusnya itu harus melakukan eksekusi bagaimana program yang belum tereksekusi, misalnya program pengentasan banjir bisa segera dieksekusi," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Senin (16/5/2022).
"Sudah banyak ketertinggalan yang dialami oleh Jakarta akibat program-program tidak dieksekusi," tambahnya.
Kemudian, kata Anggota Komisi A DPRD DKI ini pun menyebut, penyediaan hunian layak bagi warga ibu kota juga harus segera dieksekusi.
Untuk itu, lanjut Gembong, tugas ini semakin berat lantaran Pj Gubernur DKI hanya punya waktu selama 2 tahun hingga 2024 mendatang untuk menyelesaikan berbagai macam program yang belum dijalankan Gubernur Anies Baswedan.
Oleh karenanya, ia berharap, Pj yang akan ditunjuk Presiden Joko Widodo merupakan sosok yang sudah mengetahui permasalahan di Jakarta. Sehingga, pengganti Anies bisa langsung bekerja mengeksekusi program yang sudah ada.
"Jadi tinggal siapa yang akan dipilih yang bisa segera melakukan eksekusi dalam program yang sudah ada. Program sudah ada, tapi saat ini belum dieksekusi," ucapnya.
"Nah, sekarang cari sosok yang bisa melakukan eksekusi terhadap program yang suda ada," tambah Legislator Kebon Sirih itu.
Diketahui, Anies Baswedan bakal purna dari Jabatannya sebagai Gubernur pada 16 Oktober 2022 mentang. Untuk sementara, posisi Anies akan digantikan oleh Pj hingga 2024 mendatang.
Sebagai informasi, bursa nama kandidat pengganti Anies pun belakangan terus memanas, ada sejumlah nama yang mencuat diantaranya ialah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, dan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro. (CR01)