BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Modus pura pura tawar motor bekas, seorang pelaku terekam kamera CCTV, gasak motor korban.
Dalam aksinya di Jalan Koala 17 Blok A12 Nomor 2 Taman Permata Cikunir, Jakamulya, Bekasi Selatan, pelaku meninggalkan tas berisi celana dalam, Jum'at (13/5/2022) lalu.
Menurut korban yaitu, HF (29) pedagang sekaligus pemilik motor bekas, korban awalnya tertarik dengan iklan yang ditawarkannya melalui marketplace.
Berdasarkan tangkapan layar cctv, pelaku berciri ciri berbadan tambun, memakai kaos merah strip biru, memakai jeans, dan i sepatu kekts
"Nah nama FB pelaku ini Randy Tambunan kalo ga salah tapi sudah ganti foto lagi kan," ujar HF kepada wartawan Minggu (15/5/2022).
Pelaku dan korban yang sudah berkomunikasi perihal pengecekan kendaraan motor Yamaha Nmax yang dijual di marketplace, setelah itu, mereka sepakat untuk bertemu di rumah korban.
"Pelaku datang jam 11 siang, dia sempat nelpon kalau dia ada di depan, kita suruh masuk, suami yang terima, dia (pelaku) cek kendaraan, sempat video call dengan istrinya gitu, suara anak kecil, saat mau video call itu, bilang 'bentar ya karena yang punya uang istri saya," jelasnya.
Kesepakatan harga mulai terlihat, Yamaha Nmax tersebut ditawar Rp 20,900.000, setelah deal, pelaku meminta BPKB dan STNK, serta melakukan cek rangka mesin.
"Suami saya kayak ngeblank gitu, STNK dan BPKB ditaro di motor, nggak dikasih ke suami saya, biasanya kami minta lagi," tuturnya.
HF menambahkan, bahwa pelaku sempat melakukan test drive, test yang pertama masih terlihat, lalu test yang kedua kalinya, pelaku nampak jauh melakukan test motor.
Ia menyebutkan bila, suaminya baru tersadar beberapa menit dan motor Yamaha Nmax dibawa kabur pelaku.
"Dua kali (tes driver) terus dia ninggalin tas ama jaket, Nggak lama motor udah kabur itu suami pergi ke satpam karena dia sempat bilang KTP di taro di satpam kan, pas kita cek ternyata bohong," keluh HF saat dikonfirmasi.
"Tas itu isinya celana dalam pria yang bekas, rokok gudang garam merah, sapu tangan, kotak vape tapi kosong gitu aja sih mas," sambungnya.
HF mengakui bahwa ia mencoba melaporkan Insiden tersebut ke pihak kepolisian, namun dikarenakan surat kendaraan dibawa kabur, hingga pengurusan dokumen jauh lebih rumit.
"Udah laporan ke Polsek Bekasi Selatan, karena, BPKB dan STNK dibawa dan saya ngak punya fotocopy ya agak sulit, belum buat LP ke Polisi karena belum bisa," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).