Belum Mencatat Laba, Bank Banten, Kinerja Lebih Baik,
Meski Belum Mencatat Laba, Bank Banten Mencetak Kinerja Lebih Baik
Meski Belum Mencatat Laba, Bank Banten Mencetak Kinerja Lebih Baik
SERANG, POSKOTA.CO.ID - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten/BEKS) memberikan persetujuan atas laporan pertanggungjawaban manajemen untuk tahun buku 2021.
Di tengah pandemi yang masih menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2021, Bank Banten mencatat kinerja yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Dipimpin oleh Komisaris Utama Bank Banten, Hasanuddin, RUPST berlangsung sekitar dua jam. RUPST dihadiri oleh Pemegang Saham Pengendali, PT Banten Global Development, perwakilan dari Pemegang Saham Pengendali Terakhir, Pemerintah Provinsi Banten, pemegang saham retail, serta undangan lainnya.
Jajaran pengurus Bank Banten lainnya yang hadir adalah Komisaris Independen Media Warman, Komisaris perwakilan Pemerintah Provinsi Banten, M. Yusuf, Direktur Bisnis sekaligus Plt Direktur Utama Cendria Tj Tasdik, Direktur Kepatuhan Kemal Idris, Direktur Operasional dan Transformasi Denny Sorimulia Karim.
Adapun Direktur Utama Bank Banten, sebagaimana telah disampaikan pada peserta RUPS hari ini, tidak dapat hadir karena sedang menjalankan ibadah umroh.
Sesuai dengan mata acara RUPS yang telah dipublikasikan Bank Banten pada 19 April 2022, terdapat lima mata acara yang akan dibahas dan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham.
Dengan agenda pertama dan utama adalah persetujuan atas laporan Tahunan termasuk laporan keuangan Perseroan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2021.
Selain itu juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku 2021.
Meskipun belum mencatat laba, namun di tahun 2021 Perseroan mencetak kinerja yang lebih baik dibandingkan 2020. Pada 31 Desember 2021, aset meningkat secara signifikan sebesar 65,7 persen ke angka Rp8,85 triliun, dari Rp5,34 triliun pada 31 Desember 2020.