Ngeri ! Kesaksian Warga Saat Angin Puting Beliung Mengamuk di Lebak : Gak Berani Keluar Rumah !
LEBAK, POSKOTA. CO.ID - Dahlan warga Kampung Dederan, Desa Gunung Kencana, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak memberikan kesaksian terhadap peristiwa bencana alam angin puting beliung yang mengamuk di kampungnya pada Senin (9/5/2022) sore kemarin.
Dahlan mengaku, panik akan kencangnya angin puting beliung. Bahkan dirinya yang saat itu tengah berada di dalam rumah bersama anggota keluarga, tidak berani pergi keluar rumah.
"Kejadian setelah saya pulang dari rumah mertua, sekitar 16.30 WIB. Begitu dengar angin kecang saya dan keluarga langsung masuk ke dalam rumah, mau keluar takut. anginnya kencang banget saya nggak berani keluar rumah," kata Dahlan saat ditemui di lokasi, Selasa (10/5/2022).
Kata Dahlan, dirinya melihat jelas putaran angin puting beliung yang bewarna putih dan hitam itu. Ia juga melihat secara langsung atap Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Gunung Kencana yang terbang terbawa angin.
"Anginnya itu campur dari warna putih dan hitam jadi muter gitu. Rangka baja yang di SD semua muter, terbang semua kebawa, ada yang ke hutan ada yang ke rumah warga. Kabel induk juga ada yang kebawa," tuturnya.
Cuaca sendiri langsung berubah usai angin puting beliung itu. Cuaca yang tadinya cerah, berubah menjadi hujan yang disertai petir.
Tidak lama setelah angin puting beliung, kata Dahlan, cuaca di sekitar lokasi menjadi mendung. Angin kencang, petir dan hujan terjadi berbarengan.
"Akses listrik juga mati total dari kemarin sampe hari ini (siang)," jelasnya.
Rumahnya sendiri turut terdampak bencana alam itu, rumahnya rusak khususnya pada bagian dapur, genting dan sebagian kerangka atapnya terbawa oleh angin.
"Gengteng bagian dapur keangkat semua. Pohon-pohon kaya mahoni pada keangkat, terus kelapa, pelepahnya pada habis," ungkapnya.
"Jadi dari penglihatan saya, angin itu datang dari arah Barat. Jadi langsung menghantam rumah-rumah warga hingga membuat genting dan puing-puing beterbangan. Jadi sampe kursi dan etalase yang ada di dalam rumah warga juga ikut terbawa oleh angin," timpal warga lainnya, Novita Dwi Yunitasari .
Pada saat kejadian, Novi mengaku berada di dalam rumah. Dia hanya keluar sebentar untuk melihat kondisi di luar.
"Saya berlindung dan berada di teras rumah. Karena mau keluar juga saya takut banyak puing-puing bangunan yang berjatuhan. Semua warga panik, jadi sampe warga yang berada di jalan juga berlindung ke sini, masuk ke dalam rumah," imbuhnya. (Yusuf Permana)