AS, POSKOTA.CO.ID - Perang Rusia dengan Ukraina dibahas Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Mark Milley dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin selama sidang Senat.
"Perbedaan antara Tiongkok dan Rusia adalah bahwa yang pertama adalah tantangan dan yang terakhir merupakan ancaman nyata," kata Lloyd Austin dalam sidang Senat pekan ini.
Jenderal Mark Milley dalam pidatonya di depan Senat menggambarkan Tiongkok dan Rusia sebagai negara dengan kemampuan militer yang signifikan yang berusaha untuk secara mendasar mengubah tatanan di bawah hukum saat ini.
"Invasi Rusia ke Ukraina mengancam dan melemahkan bukan hanya perdamaian dan stabilitas Eropa tetapi juga perdamaian dan stabilitas dunia yang telah diperjuangkan dengan keras oleh orang tua dan generasi Amerika," kata Jenderal Milley.
“Washington akan memperluas dan meningkatkan kemampuan militernya sejalan dengan kemampuan militer Rusia dan Tiongkok,” imbuhnya.
Amerika Serikat menggambarkan citra Rusia sebagai ancaman dalam kampanye Washington melawan Moskow. Terutama sejak mulainya perang Ukraina.
Washington juga menekankan keseriusan ancaman militer Tiongkok di tengah kemampuan militer negara itu yang berkembang dan klaim bahwa Beijing atas Taiwan.
Amerika Serikat berusaha membangun aliansi di kawasan Indo Pasifik untuk menghadapi ancaman tersebut.
Namun Amerika Serikat fokus menghadapi Rusia saat ini. Invasi Rusia ke Ukraina telah menyatukan blok Barat melawan Rusia dan meluncurkan kampanye internasional melawan Moskow.
Tujuan pemerintahan Joe Biden adalah untuk melemahkan Rusia sebanyak mungkin dengan memberlakukan semua kemungkinan sanksi di semua bidang. Sementara pada saat yang sama memperkuat Ukraina semaksimal mungkin dengan tujuan mengalahkan operasi militer Rusia di negara itu.
Presiden AS juga menekankan bahwa kemampuan militer Amerika Serikat akan diperluas untuk melawan ancaman Tiongkok.
Sementara Perang Ukraina memicu proses integrasi Trans Atlantik antara Amerika Serikat dan Eropa.
Hal ini sangat melemah pada masa Presiden AS Donald Trump. Namun saat ini tren kenaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Uni Eropa sekarang mengambil posisi serupa melawan Rusia.
Di mata para pejabat senior Rusia, pendekatan dan tindakan yang bias dari Barat atas Moskow dan khususnya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan dan memperluas sanksi atas Rusia telah menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan perdagangan internasional. Termasuk di bidang penyediaan produk pertanian strategis dan barang serta produk lainnya seperti pupuk kimia.
Uni Eropa kini berniat memboikot minyak Rusia dalam bentuk sanksi paket ke enam nenyusul embargo AS terhadap minyak dan gas serta produk minyak Rusia pada Maret 2022. Ini akan memperburuk krisis perdagangan dunia saat ini. ***