ADVERTISEMENT

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penyakit Hepatitis Akut Misterius, Ini Gejala dan Ciri-cirinya

Kamis, 5 Mei 2022 14:29 WIB

Share
Ilustrasi pasien .(Ist)
Ilustrasi pasien .(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Kesehatan imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan, pasca tiga anak di DKI Jakarta meninggal akibat terinfeksi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi minta agar masyarakat tidak panik. Khususnya dalam momen libur lebaran dan mudik kali ini. 

Namun ia mengingatkan agar keluarga yang sedang bersilaturahmi tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, minum air bersih dan menggunakan alat makan sendiri-sendiri.

"Ingat tetap jaga prokes saat mudik dan silaturahmi dengan keluarga besar. Konsumsi makan makan yang sehat dan bersih pengelolaannya. Gunakan alat makan sendiri-sendiri" pesan Nadia, Kamis (5/4)

Menurutnya, jika ada warga yang mengalami gejala muntah, diare, nyeri perut, segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Sebelumnya,  Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) mengimbau tenaga kesehatan dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap Hepatitis Akut yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.

"PB IDI bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan terkait dan lapisan masyarakat, terutama para orang tua dan anak, agar tetap ketat melakukan protokol kesehatan, apalagi di masa mudik Lebaran ini," kata Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi.

Imbauan tersebut disampaikan PB IDI kepada seluruh jajaran menindaklanjuti Surat Edaran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta edaran Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) pada tanggal 27 April 2022.

Adib mengatakan saat ini Hepatitis Akut misterius itu telah secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO. Karena jumlah laporan kasus serupa terus bertambah. Saat ini lebih dari 170 kasus dilaporkan dari 12 negara di dunia.

Seluruh organisasi profesi medis di bawah PB-IDI, seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni puskesmas, posyandu, Klinik praktek mandiri, serta dokter praktek perorangan harus mewaspadai setiap gejala Hepatitis pada anak dan dewasa.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT