ADVERTISEMENT

Tiga Penemu Obat Hepatitis C Meraih Hadiah Nobel Bidang Kesehatan

Selasa, 6 Oktober 2020 13:25 WIB

Share
Tiga Penemu Obat Hepatitis C Meraih Hadiah Nobel Bidang Kesehatan

SWEDIA – Dua ilmuwan Amerika Harvey J. Alter dan Charles M. Rice serta ilmuwan kelahiran Inggris Michael Houghton bersama-sama memenangkan hadiah Nobel dalam bidang kesehatan atas penemuan pengobatan virus hepatitis C, Stockholm, Swedia, Senin (5/10/2020).

“Berkat penemuan mereka, tes darah yang sangat sensitif untuk virus sekarang tersedia dan ini pada dasarnya telah menghilangkan hepatitis pasca transfusi di banyak bagian dunia, hal ini sangat meningkatkan kesehatan global,” kata komite Nobel Prize.

Komite mencatat bahwa pekerjaan mereka mengidentifikasi sumber utama hepatitis yakni penyakit hati yang ditularkan melalui darah yang tidak dapat dijelaskan oleh virus hepatitis A dan B yang ditemukan sebelumnya. Sejak tahun 1970 hingga 1980-an mereka telah membantu menyelamatkan jutaan nyawa.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penyakit ini kini dapat disembuhkan, meningkatkan harapan pemberantasan virus hepatitis C dari populasi dunia,” lanjutnya.

John McLauchlan, seorang profesor hepatitis virus di Universitas Glasgow, menyebut mereka sebagai pelopor dan mengatakan penemuan mereka memungkinkan penghapusan penyakit secara global. Pada 2016, Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan strategi untuk memberantas penyakit tersebut pada 2030.

“Itu akan menandai pertama kalinya kami mungkin mengendalikan infeksi virus hanya dengan menggunakan obat-obatan. Satu-satunya masalah adalah memberikan obat kepada orang-orang dan tempat-tempat di mana mereka sangat membutuhkannya,” tutur McLauchlan.

Tidak seperti hepatitis A, yang ditularkan melalui makanan atau air dan menyebabkan infeksi akut yang dapat berlangsung beberapa minggu, hepatitis B dan C ditularkan melalui darah.

Alter lahir pada 1935 di New York, menyelesaikan studinya yang memenangkan hadiah di Institut Kesehatan Nasional AS di Bethesda, di mana dia tetap aktif hingga kini.

Sementara Rice, lahir tahun 1952 di Sacramento, California, bekerja pada hepatitis di Universitas Washington di St. Louis dan sekarang bekerja di Universitas Rockefeller di New York. 

Sedangkan Houghton, lahir di Inggris pada 1950, belajar di Chiron Corporation di California sebelum pindah ke University of Alberta di Kanada. (Talitha)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT