JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta (KW), Andi Sinulingga buka suara soal sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menurutnya hanya bertugas untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Andi Sinulingga, PSI tidak lebih dari sekadar martil yang hanya ingin memukul Anies Baswedan, tapi tak mampu menjatuhkan.
“Bagi saya @psi_id itu hanya sebatas martil utk memukul Anies saja. Kekalahan ahok sangat menyakitkan bagi mrk, banyak mimpi pun sirna, termasuk reklamasi. Mrk politisasi kekalahan itu utk isu kampanye busukin Anies ditengah2 masyarakat pada pileg 2019,” tulis Andi melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Rabu (4/5/2022).
Kendati demikian, Andi sendiri tak menampik soal kehebatan para aktor di balik hadirnya PSI. Buktinya, mereka mampu memantik amarah anak-anak muda agar dendam dan turut berupaya menjatuhkan Anies Baswedan.
“Harus saya akui, aktor2 dibalik layar itu hebat, mrk bisa pupuk kemarahan anak2 muda itu jadi api dendam pd Anies dgn tuduhan2 politisasi ayat-mayat yg justru ahok & para pendukungnya yg melakukan dua hal itu, kita bisa buka kembali rangkaiannya jika benar ingin melihat kebenaran,” Ujar Andi.
Andi pun mengajak masyarakat untuk melihat kondisi Jakarta saat ini yang menurutnya tampak damai. Ini sama sekali menepis narasi-narasi yang menyebut Jakarta akan seperti Suriah jika Anies menang.
“Coba lihat wajah Jakarta hari ini, tak tampak kayak suriah seperti yg selalu dinarasikan kalau Anies menang, Jakarta akan seperti suriah, justru sebaliknya Jakarta damai dan harmoni, Adil. Coba dengar bagaimana pendapat mereka2 yg non muslim apakah terdiskriminasikan oleh Anies?,” sambungnya.
Dia bahkan menyebut PSI memainkan standar ganda atau politik dua wajah. Maksudnya, mereka seakan mengira rakyat Indonesia itu bodoh, terkhusus warga DKI, karena melihat langsung perubahan Jakarta sehingga menganggap pemimpinnya bekerja dengan baik.
“Meski sebagian para pendukung ahok itu mengakui kinerja pemprov DKI yg di pimpin Anies, kelihatannya tidak begitu bagi @psi_id, mereka tetap kelihatan membabi buta menyerang dan bahkan tidak lagi malu memfitnah, sekali lagi memfitnah sesuatu yg justru tidak di lakukan Anies,” sebut Andi Sinulingga.
Andi juga mengatakan kalau pernyataan pengurus PSI DKI Jakarta bisa menjadi bukti jika selama ini DPP PSI memang hadir untuk menyerang Anies Baswedan.
“Membaca rilis @psi_id DKI yg di muat oleh @detikcom ini saya bisa mengerti, karena mrk2 itu yg justru paling dekat dgn warga Jkt, mereka bisa merasakan hal itu ketimbang elit2 @psi_id dipengurus pusat yg nyata2 gagal merebut kursi di DPR-RI. Kritik psi dki itu saya beri nilai 100,” ungkapnya.
“Mereka bangun narasi bahwa Jakarta tanpa ahok akan hancur, apa yg di bangun ahok akan hancur, seolah2 ahok itu nabi besar yg membangun dan memperbaiki, sementara yg lain itu hanya bisa merusak. Fakta membuktikan, Jakarta justru jauuh lebih baik tanpa ahok, jauh lebih bagus,” lanjutnya lagi.
Dia bersyukur kritik PSI DKI Jakarta kepada Ketua Umum Giring Ganesha dan pengurusnya telah membuktikan tidak semua kader PSI punya dendam terhadap Anies Baswedan.
“Kritik @psi_id DKI itu seperti meyakinkan kita semua bahwa masih ada cahaya ditubuh psi DKI, namun cahaya itu belum bersinar terang karena tertutup aura kegelapan yg terus dipancarkan oleh elit2 dpp @psi_id, dan saya yakin psi dki tak akan bisa melawan aura tersebut. Wassalam,” jelasnya.
Andi lantas menyinggung soal beberapa fitnah PSI, seperti tuduhan korupsi hingga kepuasan warga DKI Jakarta.
“Atas nama kerja2 rakyat mereka posisikan seolah2 Anies itu orang yg tak bisa dipercaya dan berpotensi utk mencuri uang takyat jika tidak di awasi. Kocaknya narasi2 itu justru lebih banyak di suarakan oleh DPP @psi_id yg seharusnya melakukan kontrol yg sama pada pemerintah pusat,” ungkapnya.
“Lihat hasil survey beberapa lembaga, terakhir populi center misalnya merilis 86 persen warga Jakarta puas dgn kinerja Anies dan itu jauh lebih baik dari capaian2 Ahok. Dari survey ini bisa di simpulkan sebagian besar pemilih ahok dulupun terbuka pikirannya dan mengakui hal tsb,” pungkasnya.(*)