JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Legislator PDIP Gilbert Simanjuntak geli melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengumbar Jakarta International Stadium (JIS) merupakan mahakarya.
Gilbert menilai Anies terlalu membesar-besarkan JIS, terlebih setelah dipakai sebagai tempat ibadah salat idulfitri. Di luar negeri, kata Gilbert, gelanggang olahraga seperti JIS hanyalah stadion biasa yang tak perlu diistimewakan.
“Pernyataan JIS mahakarya adalah hiperbola karena di kota lain di luar negeri, itu merupakan standar stadion," kata Gilbert, Rabu (4/5/2022).
Anies Baswedan sebelumnya mengunggah sejumlah foto saat menggelar salat idulfitri di JIS. Foto-foto itu dipamerkan melalui akun Instagram@aniesbaswedan, pada Senin (2/4) kemarin.
Pemimpin daerah yang dinilai mahir bersilat lidah ini lantas menyebut JIS adalah bangunan mahakarya anak bangsa.
"Semua yang hadir adalah bagian dari sejarah, yang menjadi saksi ketika bisa bersujud dan bertakbir serta merayakan kemenangan di tempat di mana ribuan anak bangsa bekerja dalam sunyi selama dua tahun lebih, untuk menegakkan sebuah bangunan yang kemudian disebut sebagai mahakarya," tulis Anies.
Menurut Gilbert, seseorang yang membangun sesuatu seharusnya tidak memuji diri sendiri. Apalagi Anies merupakan seorang pemimpin yang menjadi sorotan publik.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini mengibaratkan pelukis tidak pernah menyebut lukisannya mahakarya, tapi orang lainlah yang memujinya. Adapun Anies menurut Gilbert telah memuji diri sendiri hanya karena sebuah bangunan stadion yang di luar negeri dipandang biasa saja.
Gilbert kemudian menyindir bahwa ucapan mahakarya seharusnya diikuti juga dengan permintaan maaf kepada para korban banjir dan warga yang masih mengalami kesulitan.
Tak hanya itu, ujaran mahakarya juga mengesankan Anies lebih fokus pada kampanye untuk Pilpres 2024 ketimbang memikirkan warga DKI Jakarta yang tersisihkan.
“Menyebutkan JIS mahakarya dengan kata-kata yang sudah ditata, tetapi tidak menyebutkan sumbangsih mereka yang terlibat sejak awal adalah juga kurang beretika," kata Gilbert.(*)