NA (26) pasien yang mengeluarkan kain kasa dari dalam rahimnya setelah beberapa bulan melahirkan. (foto: poskota/panca)

Kriminal

Bikin Ngilu! Kain Kasa Tertinggal di Rahim Selama 3 Bulan Setelah Melahirkan, Kelamin Pasien Terus Alami Pendarahan

Selasa 19 Apr 2022, 15:58 WIB

BOGOR, POSKOTA.CO.IDKlinik bersalin yang terletak di Kecamatan Leuwisadeng dan RS di Leuwiliang, Kabupaten Bogor diduga lakukan malpraktek pada pasien saat hendak melahirkan.

Pasalnya, setelah beberapa bulan pasien melahirkan, ia harus mengeluarkan kain kasa dari dalam tubuhnya.

Selama hampir tiga bulan kain kasa tersebut tersimpan di dalam rahim pasien tersebut.

Akibatnya pasien itu harus mengalami pendarahan disertai rasa sakit serta bau.

Hal itu dialami oleh Warga Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor berinisial NA (26).

ia menceritakan, pada Januari 2022 lalu sekitar pukul 9.00 WIB dirinya dirujuk lahiran ke Bidan salah satu klinik.

Menurutnya, sebelum persalinan ia disuntik di bagian kaki yang dilakukan oleh si asisten bidan.
 
"Saya tidak tahu cairan apa yang disuntikkan. Namun setelah menerima suntikan tersebut perut saya mengalami keram," tuturnya kepada wartawan, Selasa 19 April 2022.

"Saya langsung feeling mungkin ini yang namanya induksi. Karena saya baru pertama kali melahirkan, saya gak tau suntik induksi itu berasa seperti apa cuma perut saya makin keram makin sakitnya luar biasa," ungkapnya.

NA mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB, ia melahirkan bayinya secara normal dengan proses persalinan sekitar 30 menit.

"Setelah itu saya dijahit (vagina) dan dijahitnya itu oleh asisten bidan. Tapi memang itu sudah atas perintah bidan P yang kebetulan pada saat itu bidan sedang tidak ada karena bertugas di puskesmas," terangnya.

Usai dijahit, lanjut NA, ia merasa mulai kehilangan kesadaran.

"Selang beberapa lama setelah dijahit mata saya merasa remang-remang dan kuping saya berdengung yang sebelah kiri," tambahnya.

Ia menegaskan, dirinya tidak mengetahui pasti asisten yang menanganinya sudah berpengalaman atau tidak.

Setelah kemaluannya dijahit, ia harus di rujuk ke rumah sakit swasta.

"Saya disarankan untuk di rujuk ke RS karena darah HB saya rendah, mungkin banyak darah yang keluar," ujarnya.

Jadi, kata NA, sesampainya di RS jahitan yang sebelumnya diperiksa kembali oleh pihak RS.

"Dibilang nya jahitan saya gak rapih, sama bidan AS itu, lalu dibongkar, diperbaiki dan dijahit ulang, setelah itu masih ada aja darah yang keluar, mereka periksa lagi kebagian yang lebih dalam, kebagian mulut rahim dan ternyata mulut rahim saya robek juga," paparnya.

Karena kemaluannya terus mengeluarkan darha akhirnya NA harus rela dilakukan transfusi darah.

"Saya ini udah hampir tiga bulan masih ngerasain sakit dan itu makin sakit, jadi setiap saya melakukan gerakan kaya berdiri, jalan segala macam itu ngerasa sakit banget, kaya ketarik kebawah," cerita NA.

Puncaknya pada Sabtu 16 April 2022 lalu, tiba-tiba dari dalam vaginanya ke luar kain berbentuk bulat.

Ia menduga kuat bahwa selama hampir tiga bulan rasa nyeri di bagian vaginanya disebabkan oleh kain tersebut.

"Tadi didampingi suami menanyakan kembali ke pihak rumah sakit dan tadi bidan yang menangani saya bilang minta maaf ke saya, beliau minta maaf sebesar-besarnya ke saya, dia merasa itu kesalahan dia dan teamnya, dia bilang kalau si kain kasa itu ia simpan waktu pendarahan di bagian vagina, tapi sudah ia sampaikan ke teamnya kalau itu harus dicabut tapi ternyata oleh rekannya tidak dicabut," ujarnya menirukan ucapan pihak RS.

NA berharap pihak Rumah Sakit bisa bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

"Saya berharap pihak rumah sakit mau bertanggungjawab atas kesalahan yang mereka lakukan," ungkapnya.

Sementara dari pihak RS, EY mengatakan, perihal tersebut bukan kewenangannya untuk menjawab.

"Intinya gini ya kalau di Rumah Sakit itu tempat bekerja kita berusaha untuk melayani pasien, dari pelayanan juga belum bisa menganalisa dan harus dikaji terlebih dulu," ujar Eka, kepada Wartawan, Senin 18 April 2022.

Informasi yang pihak RS terima, bahwa pasien tersebut sudah di periksa oleh dokter kandungan dan dinyatakan tidak mengalami masalah yang berarti.

"Kemarin sudah kita periksa dan kondisi ibunya baik-baik saja. artinya kita sudah berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik," pungkasnya. (panca)
 

Tags:
MalpraktekKlinik bersalinRS Swastakabupaten-bogorKain kasa

Administrator

Reporter

Administrator

Editor