AS, POSKOTA.CO.ID - Resesi di Amerika Serikat diprediksi terjadi pada 2024 karena kenaikan suku bunga.
Keterangan ini disampaikan analis Deutsche Bank Matthew Luzzetti.
Dia memperkirakan bahwa Federal Reserve AS akan kehilangan sekitar 2 triliun dolar pada tahun 2024 dari total 8,9 triliun dolar.
Laporan Matthew Luzzetti ini disampaikan pada Rabu (6/4/2022).
Perkiraan menunjukkan bahwa kebijakan Federal Reserve tidak hanya akan menyebabkan kontraksi ekonomi AS.
Ini juga mendorong lonjakan tingkat pengangguran dari 3,6 persen saat ini menjadi sekitar 5 persen pada 2024.
Sementara pada pertengahan 2023 akan terjadi penurunan 20 persen di pasar saham AS.
Prediksi tersebut muncul setelah Federal Reserve memutuskan untuk mengubah kebijakan fiskalnya setelah bertahun-tahun mempertahankan suku bunga mendekati nol.
Federal Reserve pada bulan Februari menaikkan suku bunga menjadi 0,25 hingga 0,5 persen dan mengumumkan kesiapannya untuk melakukannya lagi jika diperlukan guna mengatasi inflasi.
Amerika Serikat mengalami inflasi sebesar 7,9 persen pada Februari yang menunjukkan level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan popularitas Presiden Joe Biden yang rendah. Hal ini sebagian diakibatkan kegagalannya mengatasi inflasi.
Menurut jajak pendapat Reuters terbaru yang dirilis pada hari Rabu, popularitas publik presiden di kalangan orang Amerika hanya mencapai 45 persen.
Lebih dari 50 persen orang AS menurut jajak pendapat tidak menyetujui kinerja Joe Biden.
Pemerintah dinilai gagal mengatasi inflasi yang tinggi dan operasi militer Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran politik tentang kinerja Biden.
Popularitas Joe Biden berada di bawah 50 persen sejak Agustus lalu. Jatuh ke level terendah bulan lalu selama masa kepresidenannya. ***