Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon. (foto: ist)

Kriminal

Seorang Emak-emak Jadi Korban 'Klitih', Kriminolog UI: Kemungkinan Bukan Motif Ekonomi, Tetapi Lebih ke Eksistensi

Kamis 07 Apr 2022, 21:11 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fenomena 'klitih', kini telah marak terjadi di wilayah Jakarta tepatnya di Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (7/4/2022) sekitar pukul 04.35 WIB jelang fajar.

Dalam peristiwa tersebut, seorang Ibu Rumah Tangga berinisal K (49) menjadi korban 'klitih' yang mengakibatkan dirinya mengalami luka bekas senjata tajam di bagian punggung.

Menanggapi hal tersebut, Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon mengatakan dalam peristiwa ini ia tak melihat adanya motif ekonomi yang melandasi pelaku dalam melakukan aksi kriminalnya.

"Yang saya lihat dari peristiwa ini, ini terjadi bukan karena motif ekonomi tetapi lebih ke eksistensi. Maksudnya, korban ini kan memang tidak atau sedang menggunakan barang berharga. Kalau memang pelaku ini menjalankan aksinya karena bermotif ekonomi pasti dia incar korban yang pakai atau bawa barang berharga, tapi ini lebih ke acak dia cari korbannya," kata Josias saat dihubungi Poskota.co.id melalui sambungan telepon, Kamis (7/4/2022).

"Soal 'klitih', saya rasa memang terlalu 'keJogjakartaan' ya. Soalnya konteksnya terjadi di Jakarta. Tapi itu tidak jadi masalah, hanya selera penyebutan saja," sambungnya.

Dia menambahkan, fenomena 'klitih' ini sudah semestinya menjadi atensi bersama.

Dalam hal ini, ucap Josias, masyarakat tidak hanya bisa mengandalkan polisi sebagai penjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas).

"Ini jadi perhatian kita bersama ya, maksudnya kita tidak bisa hanya mengandalkan polisi dalam hal ini. Perlu ada sinergisitas antara polisi dengan pemerintah setempat, misalnya patroli polisi yang tidak terjangkau di beberapa titik bisa dibantu oleh petugas keamanan wilayah dari Kelurahan," paparnya.

"Sebab, kalau dibiarkan, ini bisa saja menjadi sumbu akan maraknya tindak kejahatan," tukas Josias.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Bambang Handoko menjelaskan, sebelum kejadian korban ingin melakukan salat shubuh secara berjamaah di Masjid yang tak jauh berada dari lokasi kejadian.

Namun, tanpa disadari K, tiba-tiba muncul dua orang tak dikenal dan langsung membacok K.

Jajaran Polsek Pasar Minggu saat ini tengah mendalami insiden pembacokan tersebut. 

Pasalnya jika dilihat dari penampilan korban, diduga tujuan pelaku bukan untuk membegal.

Karena tidak adanya barang elektronik atau perhiasan yang dikenakan pelaku.

"Itu pasti ada, pasti kita lakukan lidik, mau mengungkap. Tidak bawa (barang berharga) sama sekali, tapi justru malah terlihat seperti mohon maaf kurang terurus kasarnya. Justru kalau melihat kondisinya kita juga tidak percaya," kata Bambang.

"Kecuali kalau misalkan ibu-ibu itu pakai perhiasan atau pakaiannya bagaimana. Kita malah curiga, ini malah justru kita tidak percaya, melihat kondisinya," sambungnya.

Saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan.

"Kita antar ke rumah sakit. Istilahnya tidak terlalu dalam atau parah, cuman memang luka," tandasnya.

Kata Bambang, saat ini polisi mulai meningkatkan patroli secara intensif guna mencegah terjadi hal serupa di lokasi rawan kejahatan. (adam)

Tags:
Penganiayaan Menimpa Seorang Ibu di Pasar MingguFenomena 'klitih'Kriminolog Universitas Indonesia (UI)Josias Simon

Reporter

Administrator

Editor