RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangi dektrit yang meberlakukan pembatasan visa bagi warga negara dari negara-negara yang dianggap “tidak ramah” oleh Moskow sebagai balasan atas sanksi negara Barat terhadap ‘operasi militernya’ di Ukraina.
Dilansir dari reuters.com, dektrit tersebut mulai berkalu pada hari Senin (4/4/2022), isi dektrit tersebut antara lain penangguhan penerbitan visa Rusia dengan beberapa negara di Uni Eropa serta Norwegia, Swiss, Denmark, dan Islandia.
Keputusan tersebut juga memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia dan kementerian lainnya untuk memperkenalkan pembatasan masuk pribadi pada ‘warga negara asing dan orang-orang tanpa kewarganegaraan yang melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, warganya atau Lembaga hukumnya’.
Sebelumnya, pemerintah Rusia menyetujui daftar negara-negara yang tidak bersahabat termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa serta Ukraina.
Sebagai tambahan informasi, Rusia mengumumkan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina pada 24, dan telah mendapat kecaman dari beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Polandia, dsb.
Berikut rangkuman konflik setelah Kremlin melakukan invasinya ke Ukraina.
Rusia – Ukraina Konflik
- Rusia mengumumkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari dan telah memulai serangan di seluruh negara sejak itu.
- Sebagaimana yang dipertahankan oleh PBB, sebagai akibat dari konflik, 10 juta orang telah mengungsi di seluruh Ukraina, termasuk sekitar 3,4 juta yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Slovakia, Rumania, dan Hungaria.
- Ratusan warga sipil termasuk anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka di Ukraina dalam konflik tersebut. Sementara itu, Ukraina telah mengklaim bahwa lebih dari 14 ribu tentara Rusia telah tewas sejauh ini.
- Negara-negara barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah memberlakukan sanksi keras dan hukuman finansial terhadap Rusia dalam upaya untuk menekan Kremlin agar mengakhiri ofensifnya.
- Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia siap untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tetapi menyatakan kekhawatiran akan pecahnya perang dunia ketiga jika diplomasi gagal.
- Militer Rusia menembakkan 4 rudal ke kota Lviv, dekat dengan perbatasan negara Polandia, Minggu (27/3/2022).
- Ribuan orang tewas termasuk anak-anak di kota Mariupol, Ukraina setelah pasukan Rusia mengepung kota tersebut.
- Pembicaraan damai dilakukan delegasi Rusia dan Ukraina di Turki.
- Rusia meninggalkan kota Kyiv, upaya untuk membicaraan damai Rusia dengan Ukraina.
- Pasukan angkatan laut Rusia terus memblokade pantai Ukraina di Laut Hitam dan Laut Azov.
- Rudal Rusia menghantam "infrastruktur kritis", kemungkinan besar depot bahan bakar, dekat kota pelabuhan Odesa di selatan Ukraina tetapi tidak ada korban, kata para pejabat di kota itu.