JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik Universitas 17 Agustus, Fernando Ersento Maraden Sitorus, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hanya pandai dalam berteori tetapi tidak dalam eksekusi.
"Saya melihat ini pak anies ini bagus secara teori karena memang kan akademisi," kata Fernando saat dihubungi, Minggu 3 April 2022.
Fernando mencontohkan, salah satu program Anies yang ia anggap bagus secara teori seperti pembangunan jalur sepeda.
Menurutnya, jalur sepeda tersebut sama sekali tidak bermanfaat.
Kemudian, pelebaran trotoar hanya memberi kesempatan lebih untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar sehingga tidak bisa dinikmati pejalan kaki.
"Pelebaran trotoar yang dengan alasan untuk sepeda, itu kan sama aja, akhirnya apa itu membuat PKL lebih leluasa," tuturnya.
Untuk itu, Fernando menyarankan, yang harus di perioritaskan oleh Anies Baswedan dalam memimpin Ibu Kota yakni pembangunan jalan dan angkutan massal.
"Sebenarnya harusnya itu yang lebih diprioritaskan, tetapi ini kan tidak. Sehingga banyak hal-hal yang diperbuat tetapi tidak menghasilkan hal-hal yang betul-betul bisa dinikmatin oleh masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menuding, selama pimpin Ibu Kota, Anies Baswedan telah merusak program kerja Gubernur sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Gilbert menyatakan, sejak awal Anies menjabat sebagai Gubernur, tidak becus merealisasikan janji kampanyenya saat Pilkada 2017.
Malah, lanjutnya, Anies telah mengacak-acak program kerja Gubernur sebelumnya.
Politikus Partai berlambang kepala banteng ini pun mencontohkan, salah satu program unggulan seperti OK Otrip yang hari ini diganti menjadi JakLingko tidak jelas dan tak bisa dibanggakan sebagai moda transportasi terintegrasi di Ibu Kota.
"Sejak awal kita mengatakan itu tidak betul, dia rubah itu menjadi JakLingko lalu gak jelas juga apa yang mau dibanggakan," tuturnya. (cr01)