ADVERTISEMENT

Bagaimana Prospek Mega Proyek Ibu Kota Negara? Berikut Uraian Pengamat

Jumat, 1 April 2022 07:00 WIB

Share
Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pada 28 Agustus 2019.
Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pada 28 Agustus 2019.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mekanisme urunan dana dari masyarakat untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau mega proyek ibu kota negara baru sejauh ini belum pernah ada.

Keterangan ini disampaikan Pengamat Ekonomi Indef Eko Listiyanto.

Kalau pun terwujud juga porsinya tidak akan terlalu besar. Ini pun hanya diperuntukkan untuk membangun bagian non komersial. Demikian dikutip dari VOA pekan ini.

Karena itu pemerintah untuk mendanai pembangunan mega proyek ibu kota negara atau IKN ini hanya bisa mengandalkan investor besar.

“Saya yakin akan sepi peminat. Mungkin ada satu dua yang akan ikut. Terutama pemerintah didukung partai yang cukup banyak mungkin akan iuran, tetapi berapa besarnya, dugaan saya juga tidak akan gede-gede banget,” kata Eko Listiyanto.

Dia melanjutkan,”Berbeda kalau misalkan, walaupun ini yang dihindari, dibuatkan obligasi tetapi khusus yang beli adalah masyarakat domestik misalnya. Itu gede. Tetapi konsekuensinya adalah utang karena suatu saat harus dikembalikan. Itu yang coba dihindari.”

Eko Listiyanto menyoroti mundurnya Softbank sebagai investor dalam mega proyek ibu kota negara.

Mundurnya Softbank tersebut bukan berarti investasi dalam pembangunan IKN ini tidak menarik sama sekali di mata investor.

Dia menyinggung mengenai return of investment. Hal ini terkait pergeseran preferensi investor dalam menanamkan modalnya dalam sebuah proyek.

Berinvestasi di bidang infrastruktur pada saat ini tidak semenarik pada era 2000an.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT