Rusia menginvasi Ukrain pada tanggal 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi tersebut sebagai “operasi militer khusus” untuk mengdemiliterisasi dan denazifikasi Ukraina dari kelompok separatis Nazi.
Aksi Putin tersebut mendapat kecaman dari negara-negara di dunia, khususnya Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat nya.
Selasa (29/3/2022), pertemuan Rusia dan Ukraina dilaksanakan kembali di Turki, Kyiv mengatakan tujuan utama dari pembicaraan ini adalah untuk mengamankan gencatan senjata, meskipun keduanya dan AS skeptis terhadap terobosan besar.
Berikut rangkuman Rusia invasi Ukraina dilansir dari reuters.com .
Pertemupuran
- Walikota Irpin, dekat Kyiv, mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali kota dari Rusia.
- Rusia mengatakan pasukannya telah menghancurkan Gudang besar di wilayah Zhytomyr Ukraina dan 41 lokasi militer Ukraina dalam 24 jam terakhir.
- Tidak ada tanda-tanda bahwa Rusia akan membatalkan rencana mengepung Kyiv, kata Kementerian Pertahanan Ukraina.
- Tentara Rusia yang merebut lokasi Chernobyl mengendari kendaraan lapis baja tanpa perlindungan radiasi khusus dan melalui zona radiasi nuklir beracun.
- Rusia melakukan serangan, menembakkan 4 rudal secara acak ke kota Lviv, dekat perbatasan Ukraina-Polandia
Diplomasi
- Miliarder Rusia Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina menderita gejala dugaan keracunan setelah pertemuan, namun seorang pejabat AS mengatakan gejala tersebut karena faktor lingkungan, bukan keracunan.
- Rusia mengatakan pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terkait “Putin tidak bisa tetap berkuasa” adalah penyebab kekhawatiran.
- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mendesak negara-negara Barat untuk memperketat sanksi termasuk embargo minyak.
Sipil
- Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 1,119 warga sipil tewas dan 1.790 terluka sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
- Hampir 5,000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak tewas di Mariupol yang terkepung, kata walikota Mariupol.
Ekonomi
- Rusia mengatakan tidak akan memasok gas ke Eropa secara gratis karena telah menemukan metode untuk menerima pembayaran ekspor gas dalam bentuk Rubel (mata uang Rusia). Negara-negara G7 menolak permintaan tersebut.
- Pejabat AS dan Jerman akan bertemu di Berlin minggu ini dengan eksekutif industry energi untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan pasokan alternatif untuk Jerman.
- Invasi Rusia sejauh ini telah merugikan Ukraina 564 miliar dollar atau setara Rp8,1 triliun dalam hal kerusakan infrastruktur, kehilangan pertumbuhan ekonomi dan faktor lainnya.