ADVERTISEMENT

Siap-siap! Isu Reshuffle Kabinet, PDIP Sebut Sosok Ini yang Bakal Diganti dan Dipertimbangkan Jokowi Jadi Menteri

Minggu, 27 Maret 2022 16:30 WIB

Share
Sekjen PDI Perjuangan saat memberikan sambutan yang secara filosofis mengunkap makna lakon Cupu Manik Astagina, (foto tangkapan layar).
Sekjen PDI Perjuangan saat memberikan sambutan yang secara filosofis mengunkap makna lakon Cupu Manik Astagina, (foto tangkapan layar).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekken  DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo  telah menimbang sosok yang akan diganti dan yang bakal mengisi jabatan menteri dalam kabinet, sebelum memutuskan untuk merombak (reshuffle) kabinet.

Hasto menyebut, tidak ada pihak, khususnya partai politik koalisi pemerintah yang perlu cemas jika kader partainya diganti dari jabatan menteri. 

"Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut tidak perlu dipusingkan, karena Pak Jokowi itu memegang etika politik," kata Hasto, Minggu (27/3/2022).

Hasto  menilai, partainya tentu akan bekerja sama dengan PAN dalam kabinet, jika reshuffle benar terjadi dan mengakomodasi partai berlambang matahari terbit itu. "Tentu saja kami bisa bekerja sama," ujarnya.

 

Alasannya, ia menjelaskan prinsip gotong royong yang dinilai sudah menjadi perspektif bangsa sejak dahulu.  Dalam kesempatan itu, Hasti juga mengatakan tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda dengan Presiden Jokowi. 

"Tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda, belum-belum sudah mempersiapkan diri dalam kontestasi 2024 misalnya," ucapnya.

Hasto menambahkan, kerja presiden saat ini masih sangat berat. Mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih terus dikendalikan agar tidak kembali melonjak serta pemulihan ekonomi yang terus dipulihkan.

"Jadi semua (menteri) harus konsentrasi karena siapapun yang bekerja untuk rakyat, pasti rakyat akan memberikan apresiasi," tegas Hasto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo  sempat  menyinggung soal reshuffle atau perombakan kabinet di depan sejumlah menteri. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan aksi afirmasi buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022) lalu. (rizal)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT