LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Lebak memiliki segudang ragam dan potensi sumber daya alam (SDA) yang tersebar di 28 Kecamatan. Tidak salah jika Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengandalkan destinasi wisata pada visi misinya di periode kepemimpinan yang kedua ini.
Bupati pun mendorong agar warganya dapat memaksimalkan potensi tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh para warga di Desa Curugbitung, Kabupaten Lebak.
Warga Desa itu secara kompak berhasil menyulap lahan pertanian yang tadinya merupakan lahan adat menjadi suatu destinasi wisata. Destinasi itu bernama ‘Ranggawulung Cokel’.
Ranggawulung Cokel memiliki luas sekitar 14 hektare yang di dalamnya meliputi destinasi wisata alam seperti danau, pemancingan ikan, perkebunan, area camping ground, taman balon udara, dan bahkan kolam renang khusus anak-anak.
Destinasi itu digarap dan dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Unit Pengelola Wisata Alam atau Pokdarwis Desa Curugbitung sejak tahun 2017 dan baru diresmikan secara langsung oleh Bupati Lebak pada bulan Desember 2021 lalu.
Destinasi itu memiliki vibes berupa panorama danau, dan perkebunan khas agrowisata. Di danau itu terdapat 3 unit perahu dan bebek-bebekan, sehingga para pengunjung dapat berdestinasi dan mengeksplore danau buatan itu dengan mengayuh perahu.
Piknik di Ranggawulung Cokel, Tanah Adat Disulap jadi Destinasi Wisata. (foto: poskota/yusuf)
Selain itu ada juga gazebo-gazebo yang bikin para pengunjung bisa semakin bersantai dan berpiknik ria bersama anggota keluarga maupun teman-teman. Ketua Pokdarwis Curug Bitung Madrita mengatakan, pengujung dapat berpiknik dan menikmati panorama alam dengan sarana prasarana hanya dengan perlu mengeluarkan uang Rp10 ribu saja.
“Rp 10 ribu itu untuk dewasa, sementara untuk anak-anak cuma Rp5 ribu saja. Itu sudah termasuk parkir, kolam renang, dan sarana prasarana seperti gazebo di sini,” kata Madrita saat ditemui di Ranggawulung Cokel, kemarin.
Jakarta, Tangerang, Bogor
Madrita mengatakan, Ranggawulung yang awalnya hanya lahan adat ini pada hari kerja yakni pada Senin-Jumat bisa dikunjungi oleh 200-300 pengunjung, dan Sabtu-Minggu bisa 3 kali lipat, yakni bisa 900-2000 pengunjung.
“Apalagi kalau hari libur besar, kemarin saja pada libur panjang akhir tahun bisa kita bisa kedatangan 5.000 pengunjung. Itu yang datang dari Tangerang, Bogor, dan Jakarta,” ujarnya.
Ia menargetkan bahwa Ranggawulung ini bisa menjadi role model Desa Sadar Wisata di Kabupaten Lebak yang dapat ditiru di Desa-desa lainnya di Lebak.
“Nantinya kita akan jadikan Ranggawulung ini sebagai tempat edukasi, jadi tidak hanya berwisata. Setiap pengunjung khususnya anak-anak yang datang ke sini juga bisa mendapatkan ilmu baik itu dari perhutanan, perikanan, dan pertanian,” kata penyuluh perhutanan ini.
Sementara, Nita warga Rangkasbitung mengatakan, mengaku sangat menikmati rekreasinya di Ranggawulung bersama keluarganya. Karena menurutnya, suasana di Ranggawulung ini sangat damai, jauh bisingnya kendaraan.
“Adem banget di sini, jadi waktu piknik sama keluarga juga damai banget. Nanti deh datang lagi kesini,” kata Nita.
Lihat juga video “Viral! Ucapan Megawati Sindir Ibu-ibu yang Antre Minyak Goreng”. (youtube/poskota tv)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak, Imam Rismayadin melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata Usep mengaku bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri akan terus mendukung para Pokdarwis dan BUMdes Desa Curug bitung ini untuk mengembangkan destinasi Ranggawulung Cokel ini.
“Tentunya kami akan selalu men-suport para pemuda dan warga untuk terus mengembangkan Ranggawulung Cokel ini, sekarang kita mulai bina para ibu-ibu di Desa Curugbitung untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam mereka melalui Ekonomi Kreatif, dimana para ibu-ibu ini bisa membuat makanan khas mereka dan memperjualkannya guna meningkatkan ekonomi keluarga,” tandasnya. (yusuf permana/yo)