Siap Berkompromi, Zelensky Ingin Bicara dengan Putin dalam Format Apa Pun

Selasa 22 Mar 2022, 16:09 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: twitter/KremlinRussia_E, Instagram/Zelenskiy_Official)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: twitter/KremlinRussia_E, Instagram/Zelenskiy_Official)

UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan untuk pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zelensky ingin bicara dengan Putin terkait perdamaian, serta kemungkinan Ukraina mengesampingkan ambisi NATO dengan ganti penarikan pasukan Rusia.

Presiden Ukraina siap berkompromi untuk mengakhiri perang yang berjalan hampir satu bulan. Perang Rusia Ukraina memicu krisis pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta kota-kota Ukraina hancur.

 

Dilansir dari Al-Jazeera pada Selasa(22/3/2022), Zelensky mengatakan bahwa status wilayah yang diperebutkan di timur negara itu dapat diperdebatkan. Kiev bersedia mengesampingkan ambisi NATO-nya dengan imbalan penarikan pasukan Rusia.

"Pada pertemuan pertama dengan presiden Rusia, saya siap untuk mengangkat masalah ini," katanya Zelensky pada Senin (21/3) malam waktu setempat.

“Ini adalah kompromi untuk semua orang: untuk Barat, yang tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan kami sehubungan dengan NATO, untuk Ukraina, yang menginginkan jaminan keamanan, dan untuk Rusia, yang tidak ingin ekspansi NATO lebih lanjut,” tambahnya.

Zelensky mengatakan kepada media lokal bahwa dia siap untuk bertemu dengan Putin dalam format apa pun. Dia ingin membahas untuk mengakhiri perang, tetapi menambahkan bahwa kesepakatan apa pun harus melalui referendum.

 

Rusia menduduki semenanjung Krimea pada tahun 2014 dan mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur, beberapa hari sebelum meluncurkan invasi pada 24 Februari.

Zelensky mengisyaratkan bahwa dia bersedia untuk berbicara tentang status ketiga wilayah tersebut. Namun, dia dengan tegas bersikeras bahwa ketiga wilayah tersebut adalah bagian dari Ukraina dan bahwa negaranya tidak akan menyerah.

Dia mengulangi pernyataannya bahwa Ukraina sudah mengerti bahwa mereka tidak dapat bergabung dengan NATO. Namun, dia menambahkan bahwa rekan senegaranya tidak akan begitu saja menyerahkan ibu kota, kota timur Kharkiv, atau pelabuhan selatan Mariupol yang dibombardir dan dikepung.

 

“Ukraina tidak dapat memenuhi ultimatum Rusia, Kita harus dihancurkan dulu," kata Zelensky terkait status kota yang dikepung Rusia.

Kendati demikian, Ukraina siap berkompromi dengan Rusia dengan catatan, segala keputusan akan melalui referendum. Zelensky ingin bicara dengan Putin secara langsung dalam format apa pun. (Firas)

Berita Terkait
News Update