ADVERTISEMENT
Senin, 21 Maret 2022 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
CHINA, POSKOTA.CO.ID – China terjebak dalam dilema ketika harus memilih antara pihak Rusia atau Ukraina.
Tampaknya Peringatan Presiden AS Joe Biden tentang "konsekuensi" untuk bantuan apa pun yang mungkin diberikan China kepada Rusia nyata adanya.
Perang Ukraina, dapat memaksa Presiden China Xi Jinping untuk memilih antara hubungan perdagangan menguntungkan yang telah berlangsung lama dengan Barat atau kemitraan strategis yang berkembang dengan Rusia.
Dilansir dari Reuters pada Senin (21/3/2022), berdasarkan arus perdagangan saja, Beijing memiliki banyak hal yang dipertaruhkan menyusul panggilan video hampir dua jam Biden dengan Xi pada hari Jumat (18/9/2022).
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa sanksi terhadap China adalah sebuah opsi
Hubungan perdagangan China berkembang dengan Asia Tenggara dan ekonomi yang kurang bergantung pada perdagangan selama dekade terakhir. Namun, kepentingan ekonomi China tetap sangat condong ke Barat.
Para analis mengatakan, berpihak pada sekutu politik Rusia akan membuat ekonomi China tidak masuk akal. Amerika Serikat dan Uni Eropa masih mengkonsumsi lebih dari sepertiga ekspor China.
"Pada pertanyaan ekonomi murni, jika China harus membuat pilihan - Rusia versus orang lain - maksud saya, itu tidak perlu dipikirkan lagi karena China sangat terintegrasi dengan semua ekonomi Barat ini," kata Chad Bown, seorang senior rekan di lembaga pemikir Peterson Institute for International Economics di Washington.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT