ADVERTISEMENT

Konflik Rusia-Ukraina Menjadi Isu Krusial Sidang Parlemen Dunia IPU di Bali, Tidak dalam Posisi Mengutuk Keras

Senin, 21 Maret 2022 14:15 WIB

Share
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana. (Foto: rizal)
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana. (Foto: rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NUSA DUA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR  Putu Supadma Rudana   mengatakan,  bahwa  konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi satu di antara isu krusial yang bakal dibahas dalam Sidang Parlemen Dunia (Inter-Parliamentary Union) atau IPU ke-144 di Nusa Dua, Bali.

Ia menegaskan, Sidang IPU tahun ini akan medorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Dalam hal ini, IPU tidak dalam posisi mengutuk keras, tapi ingin penyelesaian.

"Isu krusial ini IPU tentu tidak dalam mengutuk keras atau apapun tapi isunya kemarin kami dengar pembahasan akan diwujudkam menuju bagaimana penyelesaian di Eropa Timur antara Ukraina dan Rusia," kata Putu di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Senin (21/3/2022).

 

Putu menyebut, pada posisi itu IPU akan meyakinkan kedua negara melalui parlemennya untuk sama-sama berdialog menyelesaikan konflik dengan damai.

 Sangat mungkin untuk mendudukan negara-negara yang dalam posisi netral memandang konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Tentu ini momentum yang baik untuk membuat suatu komitmen bahwa IPU berperan penting dalam perdamaian kedamaian di berbagai negara salah satunya isu terkini antara Rusia dan Ukraina," ujarnya.

Legilator Dapil Bali ini, mengatakan parlemen Indonesia akan mendorong Presiden IPU Duarte Pacheco mengambil peran lebih strategis, menyelesaikan perkara antara Rusia dan Ukraina.

Sehingga pada akhirnya masyarakat Ukraina betul-betul dapat mendapatkan haknya dan kembali hidup dengan baik sesuai dengan kehidupan mereka setiap hari.

"Karena isu kemanusiaan juga kita dorong menjadi isu penting karena isu pengungsi ini sudah menjadi isu krusial karena dari (masyarakat) Ukraina sudah mengungsi ke berbagai negara di sekitar Eropa Timur. Tentu ini juga menjadi satu isu yang menjadi utama," tutupnya. (rizal)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT