Penyintas Holocaust Tewas dalam Serangan Rusia, Ukraina: Putin Mencapai Hal yang Tidak Bisa Dilakukan Hitler!

Selasa 22 Mar 2022, 20:34 WIB
Boris Romanchenko, seorang penyintas Holocaust (pembantaian oleh Nazi) berusia 96 tahun yang tewas dalam serangan Rusia. (Foto: twitter/@Buchenwald_Dora)

Boris Romanchenko, seorang penyintas Holocaust (pembantaian oleh Nazi) berusia 96 tahun yang tewas dalam serangan Rusia. (Foto: twitter/@Buchenwald_Dora)

UKRAINA, POSKOTA.CO.ID - Boris Romanchenko, seorang pria berusia 96 tahun tewas ketika tembakan Rusia menghantam apartemennya di Kharkiv.

Romanchenko merupakan penyintas Holocaust (tragedi pembantaian Nazi) yang terjadi selama Perang Dunia II.

Dia selamat dari kamp konsentrasi Buchenwald Nazi selama Perang Dunia II. Romanchenko juga selamat dari kamp konsentrasi Dora-Mittelbau dalam perang yang sama dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen.

 

"Dengan kengeriannya kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang kejam dalam perang di Ukraina," tugu peringatan bagi para penyintas Buchenwald mengatakan pada Senin (22/3/2022) dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

“Gedung apartemen bertingkat tempat Romanchenko tinggal dibom dan terbakar," kata pernyataan itu.

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah mendapat serangan berat dari artileri Rusia selama invasi.  Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang diperlukan untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" Ukraina.

Namun justru, Putin melakukan hal yang tidak bisa dilakukan pemimpin Nazi, Adolf Hiter dengan menewaskan penyintas Holocaust.

"Tolong pikirkan berapa banyak hal yang telah dia lalui," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin malam.

"Tapi [dia] terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat Kharkiv biasa. Dengan setiap hari perang ini, menjadi lebih jelas apa arti denazifikasi bagi mereka," kata Zelensky lewat video

22, 2022

.

 

Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat kota Sumy menurut pernyataan dari peringatan Buchenwald.

Dia dideportasi ke Dortmund pada tahun 1942, di mana dia harus melakukan kerja paksa pertambangan. Setelah upaya melarikan diri yang gagal, ia dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada tahun 1943, di mana lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.

Romanchenko kemudian dikirim ke Peenemünde di pulau Usedom di Laut Baltik, di mana dia bekerja sebagai pekerja paksa pada program roket V2. Romanchenko ditempatkan di kamp konsentrasi Dora-Mittelbau dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen.

"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa mengancam perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi," kata peringatan Buchenwald dalam pernyataannya.

"Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat," tulis pernyataan tersebut

 

Romanchenko telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, mengabdikan dirinya untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi.

Baik kementerian luar negeri dan pertahanan Ukraina mengutuk Rusia usai kematian penyintas Holocaust itu.

"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter-nya. (Firas)

Berita Terkait
News Update