JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pedangdut Ayu Ting Ting, kembali menuai kontroversi karena sering mengaku Janda. Kali ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memboikot sang artis tampil di berbagai acara televisi.
Upaya pemboikotan itu diminta MUI karena Ayu Ting Ting dinilai terlalu menikmati dan memanfaatkan status jandanya saat mengisi acara TV. Akibat hal itu, MUI diketahui mengajukan permohonan pada KPI untuk menghentikan tayangan Pesbukers, Rabu (16/3) lalu.
Wakil Sekretaris Infokom MUI, Elvi Hudhriyah mengatakan, Ayu Ting Ting terlalu mengeksploitasi status jandanya. "Ayu Ting Ting yang sepertinya menikmati, maaf, status jandanya," ujar Elvi Hudhriyah.
Menurut Elvi, biduan itu kerap kali menggunakan status jandanya untuk memamerkan bentuk tubuhnya. Bahkan, Ayu Ting Ting juga dianggap sudah melewati batas lantaran gunakan status jandanya untuk bekerja.
"Ia seringkali membanding-bandingkan antara 'badan gue nih gadis apa janda, lu bisa lihat sendiri', sambil memperlihatkan pinggulnya. Jadi status jandanya ini seperti dinikmati," ungkap Elvi.
Ditambahkan Elvi, akibat tindakan Ayu Ting Ting ini dikhawatirkan bisa ditiru oleh publik dan dinilai tidak memberikan contoh yang baik. Karena itu pihaknya sempat layangkan permohonan pada KPI untuk menghentikan tayangan Pesbukers.
Meski begitu, hingga saat ini acara Pesbukers masih tayang di salah satu televisi nasional. Namun, Ayu Ting Ting sudah tak lagi mengisi acara tersebut dan dikabarkan sang artis telah didepak dari acara tersebut.
Terkait hal itu, pegiat media sosial Eko Kuntadhi turut mengomentari masalah yang menimpa pelantun lagu "alamat palsu". Menurutnya, MUI mulai mengurusi hal di luar bidangnya. “Habis ngurus halal, kini mengurus janda,” ujarnya dikutip dari unggahan Eko di Twitter.
Tak berhenti disitu, unggahan yang disampaikan Eko ramai dikomentari warganet. “Ngapain lo urusin status janda orang? Memangnya lo pikir si Ayu Ting Ting mau jadi janda? Itu takdir ilahi bro,” tulis warganet.
Lainnya justru menilai, pernyataan MUI tersebut sebagai imbas dari keputusan pemerintah mengambil alih penerbitan sertifikasi halal dari lembaga tersebut. “Turun level! Ditendang dari sertifikasi halal, sekarang putar haluan ngurus janda.” sahut lainnya. (*/Ifn)