AMERIKA SERIKAT, POSKOTA.CO.ID – Amerika Serikat telah memperingatkan China agar tidak membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
AS sebut akan ada konsekuensi jika China membantu Rusia dalam perang yang masih berkecamuk di Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (15/3/2022), Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan kekhawatiran Washington secara jelas kepada direktur Kantor Komisi Luar Negeri China Yang Jiechi selama pertemuan di Roma, Italia.
Ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (14/3/2022).
“Kami mengamati dengan cermat sejauh mana RRC [Republik Rakyat China] atau negara mana pun di dunia memberikan dukungan materi, ekonomi, keuangan, retorika, atau lainnya terhadap perang pilihan yang dilakukan Presiden [Vladimir] Putin ini melawan Ukraina, kata Price.
“Dan kami telah sangat jelas, baik secara pribadi dengan Beijing, secara terbuka dengan Beijing, bahwa akan ada konsekuensi untuk setiap dukungan semacam itu,” tambahnya.
Rusia melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina pada 24 Februari setelah kebuntuan selama berbulan-bulan. Moskow mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina karena menuntut diakhirinya ekspansi NATO ke bekas republik Soviet.
Perang, yang mendorong kampanye sanksi cepat oleh AS dan sekutunya terhadap Rusia. Invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong lebih dari 2,8 juta orang meninggalkan Ukraina sebagaimana disebutkan PBB.
China telah mendesak "penahanan" dalam konflik dan menyatakan dukungan untuk pembicaraan untuk mengakhiri perang, tetapi belum mencela invasi.
Namun, Akhir bulan lalu, China abstain dari proposal Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk mengutuk serangan Rusia di Ukraina, langkah itu diveto oleh Rusia.
Setelah sebelumnya telah melayangkan berbagai macam sanksi pada Rusia, Amerika Serikat sebut akan ada konsekuensi jika China membantu Rusia dalam perang yang berkecamuk itu. (Firas)