Makin Dekat NATO, Rusia Hancurkan Pangkalan Militer Ukraina di Dekat Perbatasan Polandia

Senin 14 Mar 2022, 21:33 WIB
Serangan rudal Rusia menghantam fasilitas militer Ukraina di dekat perbatasan negara anggota NATO, Polandia. (Foto: twitter/@sentdefender)

Serangan rudal Rusia menghantam fasilitas militer Ukraina di dekat perbatasan negara anggota NATO, Polandia. (Foto: twitter/@sentdefender)

UKRAINA, POSKOTA.CO.ID - Rentetan rudal Rusia menghantam pangkalan militer Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO, Polandia pada Minggu (14/3/2022).

Seorang pejabat lokal mengatakan serangan ini menewaskan 35 orang dan melukai 134 orang.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan serangan udara itu telah menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara-negara asing yang disimpan di fasilitas militer tersebut.

 

Rusia juga mengklaim telah menewaskan hingga 180 tentara bayaran asing. Adapun jumlah korban sebenarnya belum dapat diverifikasi.

Dilansir dari Reuters pada Senin (14/3/2022), serangan terhadap fasilitas militer tersebut membawa konflik ke ambang pintu aliansi pertahanan Barat.

Adapun target fasilitas militer yang dihancurkan Rusia adalah Pusat Perdamaian dan Keamanan Internasional Yavoriv, sebuah pangkalan yang hanya berjarak 15 mil (25 km) dari perbatasan Polandia yang sebelumnya menampung instruktur militer NATO.

Rusia telah memperingatkan pada hari Sabtu bahwa konvoi pengiriman senjata Barat ke Ukraina dapat dianggap sebagai target yang sah.

 

Inggris menyebut serangan itu sebagai "eskalasi signifikan," dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menanggapi dengan sebuah posting di Twitter yang mengatakan serangan tersebut sebagai "kebrutalan harus dihentikan."

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, berbicara di acara "Face the Nation" CBS, memperingatkan setiap serangan di wilayah NATO akan memicu tanggapan penuh oleh aliansi tersebut.

Sementara, Gubernur regional Maksym Kozytskyy mengatakan pesawat Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke fasilitas Yavoriv.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Rusia telah menggunakan senjata jarak jauh berpresisi tinggi untuk menyerang Yavoriv dan fasilitas terpisah di desa Starichi.

"Akibat serangan itu, hingga 180 tentara bayaran asing dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan," katanya.

 

Fasilitas seluas 360 kilometer persegi adalah salah satu yang terbesar di Ukraina dan terbesar di bagian barat negara itu.

Ukraina, yang aspirasinya untuk bergabung dengan NATO sangat mengganggu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengadakan sebagian besar latihannya dengan negara-negara Barat di pangkalan itu sebelum invasi. Latihan besar terakhir adalah pada bulan September 2021.

Sebelum invasi Rusia 24 Februari, militer Ukraina berlatih di sana dengan Barat. Tetapi menurut media Ukraina semua instruktur asing pergi pada pertengahan Februari, meninggalkan peralatan mereka.

Seorang petugas di cadangan medis Ukraina, Kolonel Leonid Benzalo, yang terlempar ke seberang ruangan oleh salah satu ledakan mengatakan fasilitas tersebut rusak parah.

 

"Ruang makan dan asrama hancur. Begitu juga baraknya," kata Kolonel Leonid Benzalo,

"Yang paling penting adalah kami masih hidup," katanya.

Sementara negara-negara Barat telah berusaha untuk mengisolasi Putin dengan memberlakukan sanksi ekonomi yang keras dan telah memasok Ukraina dengan senjata. Amerika Serikat dan sekutunya khawatir untuk menghindari NATO ditarik ke dalam konflik.

Rusia hancurkan pangkalan militer Ukraina di dekat perbatasan Polandia membawa perang ini semakin dekat dengan NATO. Meski demikian, tidak ada personel NATO yang berada di fasilitas militer tersebut. (Firas)

Berita Terkait
News Update