ADVERTISEMENT
PSI Nilai Mendag Tak Mampu Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Jelang Puasa dan Lebaran Pasokan Harus Aman
Kamis, 10 Maret 2022 22:31 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PSI menilai Mendag M Lutfi tidak mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng. Mendag harus memastikan pasokan minyak goreng aman jelang Puasa dan Lebaran.
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tidak mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat jelang Bulan Puasa dan Lebaran tahun ini.
Demikian disampaikan juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Andre Vincent Wenas, Kamis (10/3/2022).
Politisi PSI ini meminta Mendag harus lebih fokus bekerja memastikan pasokan minyak goreng ke publik aman menjelang Bulan Puasa dan Lebaran.
“Kemendag sudah berupaya melakukan stabilisasi harga eceran minyak goreng sejak November tahun lalu, namun belum berhasil. Beberapa pekan terakhir minyak goreng dalam kemasan yang biasa dibeli warga seharga Rp 14.000 sulit dicari. Spekulasi dan saling curiga akhirnya berkembang sehingga memperburuk perilaku konsumen,” ujar Andre Vincent Wenas.
Menurut PSI, Kemendag perlu melakukan investigasi penyebab kelangkaan minyak goreng di pasaran saat ini dan mencari solusinya bersama produsen dan distributor minyak goreng.
“Menurut informasi dari produsen minyak goreng yang kami terima, pasokan minyak goreng mencukupi. Faktanya minyak goreng juga masih banyak dijual di lapak-lapak online dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Andre.
Masih menurut Andre, ketika pasokan mencukupi maka yang bermasalah adalah saluran distribusinya. Disparitas harga pasar dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) juga membuka peluang distribusi minyak goreng diselewengkan untuk keperluan industri atau dijual kembali oleh masyarakat dengan harga tinggi.
“Ini konsekuensi ada dua harga dengan selisih yang hampir dua kali lipat. Pemerintah harus menertibkan rantai distribusi minyak goreng sehingga tidak ada penimbunan dan pengalihan minyak goreng ke industri,” kata Andre.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT