JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi kembali menggerebek kampung boncos di Palmerah Jakarta Barat. Bandar narkoba menggunakan kode 'Penyakit' untuk kabur dari penggerebekan.
Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim mengatakan penggerebekan tersebut diduga telah bocor, sehingga tidak ada bandar narkoba yang diamankan.
"Kodenya penyakit, jadi kalau kita datang itu dibilangnya penyakit. Awas ada penyakit awas ada penyakit, gitu kodenya," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Kamis (10/3/2022).
Menurut Dodi, bandar narkoba yang ada di kampung Boncos memanfaatkan lahan parkir yang ada di kawasan tersebut, sebagai tempat meletakkan informan.
"Kondisi di sana kan banyak parkiran ya, nah parkiran itu sudah dimainkan para bandar itu. Jadi pada saat kita naro mobil, udah ada kode 'awas penyakit'," ungkapnya.
Selain menggunakan kode, jalan tikus yang berada di Kampung Boncos juga banyak. Sehingga memudahkan para bandar untuk kabur dari kejaran polisi.
"Makanya tadi kita dapat pemakai, pengedar masih agak lebih lincah," tambah Dodi.
Sebelumnya diberitakan, polisi kembali melakukan penggerebekan di Kampung Boncos Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (10/3/2022).
Sebanyak lima orang pengguna narkoba diringkus polisi.
Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim menyebut kegiatan tersebut merupakan penggerebekan yang dilakukan kesekian kalinya yang dilakukan Polsek Palmerah.
"Ada lima orang pengguna narkoba kami amankan dalam penggerebekan ini. Untuk pengedar belum kita amankan," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Kamis.
Dodi mengatakan, saat dilakukan penggerebekan, para bandar yang ada di kampung Boncos kemungkinan telah kabur, sehingga pihaknya hanya mengamankan pengguna narkoba.
"Kita amankan lima orang, ada yang sedang memakai dan ada juga yang habis transaksi sabu," jelasnya.
Menurut Dodi, para bandar sabu di kampung Boncos sulit ditangkap karena mereka memakai jasa perantara, sehingga hal itu menjadi salah satu kesulitan polisi.
Ditambah lagi, di kawasan tersebut, banyak jalan tikus yang memang memudahkan para bandar untuk kabur dari kejaran polisi.
"Memang bandarnya, menurut info di lapangan, agak susah memang, karena mereka jarang jual bertemu tapi pakai peran serta perantara. Itu kesulitannya," ucap Dodi.
Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan sebanyak lima plastik klip paket besar, beberapa alat hisap, korek dan juga botol air mineral yang digunakan untuk menghisap sabu.
"Kami juga mengamankan kuncj letter, temuan ini akan kami dalami, karena takutnya ada kegiatan-kegiatan lainnya. Artinya, selain narkoba dia bisa saja melakukan kejahatan lainnya seperti ranmor dan sebagainya," tutupnya. (Pandi)