JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Di balik kemegahan Jakarta International Stadion (JIS), ternyata banyak tersimpan pilu warga yang tinggal di sekitarnya, di Kampung Bambuan. Lantaran, mereka hidup di bawah kemiskinan hingga sangat timpang perbandingannya.
Adapun, Kampung Bambuan sendiri berawal karena memang wilayah tersebut banyak pohon bambu, Frasa itu kemudian diambil untuk menamai kampung tersebut menjadi Kampung Bambuan
Napitupulu, salah satu warga Kampung Bambuan mengatakan harusnya Pemerintah Daerah (Pemprov) DKI Jakarta mengedepankan keadilan bagi warga terdampak. Namun, kata keadilan baginya hanya slogan atau janji manis Gubernur Anies Baswedan.
“Alasannya karena pembayarannya ga sesuai, cuma belum pasti itu sama pemerintah. Kita juga bingung, maen mau gusur saja tapi ga jelas itu,” ujarnya, (10/3/22).
Pria yang akrab disapa Opung itu, diketahui bekerja sebagai tukang las truk di samping Stadion JIS mengungkapkan penghasilannya hanya cukup untuk makan dalam sehari.
“Udah lama nih, ya kerjanya ngelas truck sama maen caturr hehehe, karna covid juga jadinya sepi,” tambahnya.
Opung mengaku kalau dirinya saat ini sedih lantaran bangunan tempat tinggalnya akan di ratakan tanah untuk melanjutkan progres pembangunan JIS.
“Ya mau kemana lagi, gatau juga gimana nanti, kerjanya juga masih serabutan,” lanjut Opung
Jakpro dan PT KAI yang yang berada persis di kampung tersebut tidak bisa meyakinkan warga Kampung Bambuan untuk direlokasi, karena hubungan komunikasi nya tidak berjalan harmonis.
“Ya itu gimana nantinya, kita ngomong ke PT KAI tapi dilempar lagi,” Tegas Opung.
Masyarakat Kampung Bambuan berharap tempat tinggalnya saat ini harus diganti setimpal jika ingin di relokasi ketempat lain. (CR06)