JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rusia dilaporkan oleh kelompok hak asasi manusia dan duta besar Ukraina telah menggunakan salah satu bom yang di larang keras oleh berbagai organisasi internasional.
Jenis bom yang digunakan adalah bom vakum untuk membombardir Ukraina.
Selain itu Amnesty International dan Human Rights Watch mengungkapkan bahwa Rusia juga telah menyerang sekolahan di timur laut Ukraina yang digunakan sebagai tempat pengungsian warga sipil.
Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarova mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan jenis senjata thermobaric atau yang dikenal dengan bom vakum.
"Rusia telah menggunakan bom vakum dan menyebabkan jerusakan yang luar biasa," papar Oksana seperti dirilis oleh reuters.
Bom vakum atau thermobaric merupakan bom yang memanfaatkan oksigen dari udara disekitarnya untuk dapat menghasilkan daya ledak dengan suhu yang tinggi.
Biasanya bom ini akan menghasilkan gelombang daya ledak dengan jangka waktu yang jauh lebih lama dari pada bom biasa, bahkan daya ledaknya mampu menguapkan tubuh manusia.
Meskipun telah dilaporkan oleh Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak rusia juka mereka telah menggunakan bom tersebut.
Akan tetapi CNN melaporkan bahwa salah satu timnya telah melihat bahwa Rusia meluncurkan dua roket thermobaric di dekat perbatasan Ukraina.
Menaggapai hal ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa dia telah menerima laporan, namun belum memiliki konfirmasi bahwa Rusia telah menggunakan senjata semacam itu.
Lihat juga video “Tutorial Bertransportasi Mudah dan Murah Menggunakan JakLingko”. (youtube/poskota tv)
"Jika Rusia benar menggunakan bom vakum maka dapat berpotensi menjadi kejahatan perang," ungkap Jen Psaki.
Amnesty International mengatakan bahwa hukum humaniter internasional melarang keras penggunaan senjata yang menghacur massal.
Meluncurkan serangan dengan membabi buta yang membunuh atau melukai warga sipil merupakan kejahatan perang.