Foto tentara di kota Kiev dalam kondisi perang Rusia Ukraina, (Foto: tangkapan layar twitter/@westandwith2)

Internasional

Perang Rusia dan Ukraina Kian Sengit, Sana-sini Hancur, Upaya Dialog Damai hingga Kini Masih Gagal

Minggu 27 Feb 2022, 22:51 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Konflik dan peperangan antara Rusia dan Ukraina semakin hari semakin sengit dan memanas Pertempuran kedua negara itu justru semakin tegang sebabkan banyak bangunan penting hancur.

Perdamaian pun seakan masih jauh dari angan-angan.
Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut tindakan Rusia terhadap Ukraina mengarah kepada genosida.

Sebab, pasukan Rusia menggempur habis-habisan negaranya.

"Ini teror, mereka akan mengebom kota-kota Ukraina kita, terlebih lagi, mereka akan membunuh anak-anak kita dengan lebih halus.

Hal Ini adalah kejahatan yang telah datang ke tanah kita dan harus dihancurkan. Tindakan kriminal Rusia terhadap Ukraina menunjukkan tanda-tanda genosida," kata Zelensky dalam sebuah pesan video pendek, dilansir Channel News Asia, Minggu (27/2/2022).

Zelensky juga mengatakan Rusia telah membombardir daerah-daerah pemukiman di Ukraina.

"Tadi malam di Ukraina brutal, sekali lagi penembakan, lagi-lagi pemboman di daerah pemukiman, infrastruktur sipil," kata Zelensky.

Orang nomor satu di Ukraina itu juga mengatakan pasukan Rusia menembakkan roket dan rudal ke seluruh distrik kota di mana tidak ada dan tidak pernah ada infrastruktur militer.

"Vasylkiv, Kiev, Chernigiv, Sumy, Kharkiv dan banyak kota lain di Ukraina hidup dalam kondisi yang terakhir dialami di tanah kami selama Perang Dunia II," imbuhnya.

Hari ini, pertempuran pecah di jalanan kota terbesar kedua di Ukraina, yakni Kharkiv.

Pasukan Rusia menerobos masuk pusat kota tersebut.

Dilansir dari CNN, Kepala Pemerintahan Regional, Sinegubov, Synehubov, mendesak penduduk untuk tinggal di tempat penampungan dan tidak berpergian.

"Kendaraan musuh Rusia melaju ke kota Kharkiv. Termasuk bagian tengah kota. Peringatan! Jangan tinggalkan tempat perlindunganmu!" pungkas Synehubov.

Dilansir dari Mirror, Minggu (27/2/2022) sumber militer Rusia mengklaim telah menahan 471 prajurit Ukraina.

Selain itu, The Independent juga memberitakan hal serupa.

Pasukan Ukraina juga disebut akan dipulangkan kembali ke keluarganya.

Pihak Rusia juga mengklaim 975 infrastruktur militer Ukraina telah dihancurkan dalam 72 jam terakhir.

Kesepakatan Damai Masih Semu

Volodymr Zelensky selaku Presiden Ukraina mengatakan negaranya siap untuk melakukan pembicaraan damai dengan Rusia.

Namun Zelensky menolak jika pembicaraan digelar di Belarusia.

Dilansir Associated Press, Minggu (27/2/2022) dalam sebuah pesan video yang dibagikan pada hari ini.

Zelensky memberikan sejumlah alternatif lokasi untuk pembicaraan damai dengan Rusia.

Dia memberikan opsi lokasi seperti Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku.

Namun begitu, Zelensky menolak jika kesepakatan damai digelar di Belarusia.

Di sisi lain, Kremlin mengatakan delegasi Rusia telah tiba di kota Homel, Belarusia untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Ukraina.

"Delegasi Rusia siap untuk melakukan pembicaraan, dan kami sekarang menunggu pihak Ukraina," kata Peskov.

Komunikasi antara kedua negara itu sejatinya sudah disampaikan sehari sebelumnya.

Saat itu Zelensky menyatakan siap untuk berdialog membahas gencatan senjata.

Namun pembahasan soal tempat dan waktu berunding masih alot.

"Ukraina telah dan tetap siap untuk berbicara soal gencatan senjata dan perdamaian. Ini posisi konstan kami," sebut juru bicara Zelensky, Sergii Nykyforov, dalam pernyataan via Facebook pada Sabtu (26/2) waktu setempat, dilansir Daily Mail dan RT.

"Kami menyetujui proposal Presiden Federasi Rusia. Selama jam-jam ini, konsultasi tengah berlangsung antara para pihak soal tempat dan waktu untuk proses negosiasi," pungkasnya. (*/mia)

Tags:
Perang Rusia dan Ukraina Kian SengitRusia Agresi ke UkrainaPerang Antara Rusia dan Ukraina Gunakan Senjata Nuklir

Administrator

Reporter

Administrator

Editor