LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 76 warga Kampung Cihuni, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur, mengungsi. Hal itu dilakukan karena mereka khawatir tertimpa bangunan rumah mereka yang sudah rusak akibat pergerakan tanah di kampung mereka.
Mereka sudah mengungsi pada sebuah tenda pengungsian berukuran 9x6 meter yang didirikan oleh Kementrian Sosial melalui Tagana Lebak sejak Rabu (23/2) lalu.
Selama 5 hari mengungsi, para warga terdampak sudah mulai mengeluhkan perihal kesehatan mereka.
"Warga sudah mulai demam Pak, tapi kemarin udah ada yang cek dari Puskesmas Cikulur," kata Ketua RT Kampung Cihuni, Hidayat, Minggu (27/2/2022).
Hidayat mengatakan, bahwa saat ini dirinya dan para pengungsi lainnya membutuhkan sarana air bersih dan juga MCK.
Sementara, Kepala Puskesmas Cikulur Deden Jaenudin mengatakan, bahwa pihaknya sendiri terus memonitoring kesehatan para pengungsi.
"Kita terus monitoring kesehatan sejak pertama kali mereka mengungsi," katanya.
Dikatakannya, berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang pihaknya lakukan beberapa hari yang lalu, sedikitnya ada 20 orang pengungsi yang mengalami demam seperti panas, batuk, pilek, dan juga gastritis atau penyakit lambung alias Mag.
"Banyak warga yang alami batuk, pilek, terus ada juga yang Magh nya yang kumat. Tapi sudah kita tangani, sudah kita berikan obat-obatan," ujarnya.
Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh faktor cuaca pancaroba yang kerap hujan dan panas secara bergantian. Dan juga karena pikiran para pengungsi yang mengkhawatirkan rumah mereka.
Namun, pihaknya memastikan akan terus memonitoring kesehatan para pengungsi.
"Kita sudah dirikan posko kesehatan, dengan dua shift tenaga kesehatan yang berjaga setiap harinya. Posko ini akan terus ada semasih para pengungsi membutuhkan layanan kesehatan," pungkasnya. (Yusuf Permana)