MANDALIKA, POSKOTA.CO.ID - Kekurangan yang terdapat pada saat tes pramusim MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu, ternyata mendapat sorotan dari bos tim WithU RNF Yamaha yang juga mantan CEO Sirkuit Sepang, Razlan Razali.
Sebelumnya dikabarkan, pada tes yang berlangsung selama 3 hari tersebut (11-13/2/2022) sempat terjadi red flag (bendera merah) yang mengharuskan segala aktifitas balap dihentikan pada saat hari pertama.
Hal ini dikarenakan hujan deras membuat trek sepanjang 4.301km ini kotor dan bahkan aspalnya juga tidak memenuhi persyaratan MotoGP.
Para pembalap sempat mengeluhkan batu-batu yang lepas dari permukaan dan terlempar seperti proyektil.
FIM dan Dorna kemudian dengan cepat memberikan masukan kepada ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) bahwa sebelum GP Indonesia 2022 pada 20 Maret, tepatnya di tikungan 17 dan terakhir hingga dan termasuk tikungan 5 harus diaspal ulang.
Menanggapi hal ini, Razlan Razali pun coba memberikan semangat dengan berbagi pengalaman bagaimana kondisi sirkuit Sepang, Malaysia saat pertama kali menggelar balapan MotoGP di tahun 1999 silam.
“Sirkuit Mandalika mengingatkan saya saat Sirkuit Sepang dibuka pada 1999. Setiap sirkuit baru memiliki kesulitannya sendiri, justru karena itu baru,” ujar Razali, seperti dikutip Poskota dari Speedweek.
“Tetapi ketika kami berada di sana untuk pengujian, saya sudah bisa merasakan getaran yang baik, kegembiraan, rasa ingin tahu, dan keramahan penduduk pulau Lombok,” tambahnya.
“Dalam sebulan ini akan benar-benar gila, saya tidak bisa membayangkan semua kekacauan, tetapi ini akan menjadi fantastis untuk Indonesia.
"Mereka memiliki semua dukungan yang mereka butuhkan, terutama dari pemerintah.
"Sama seperti yang kami lakukan ketika kami memulai,” terangnya.
“Saya mendoakan yang terbaik bagi manajemen dan promotor GP Mandalika.
"Anda dapat mengandalkan kami sebagai tetangga untuk membantu di mana mereka bisa," pungkas pria asal Malaysia itu.