Bambang Soesatyo ungkapkan perkiraan dana Pemilu Serentak 2024 tembus Rp86,2 triliun. (Foto/dokpribadi)

Nasional

Fantastis! Tembus Rp86,2 Triliun, Perkiraan Dana Pemilu Serentak 2024, Bambang Soesatyo Jelaskan Timelinenya

Senin 14 Feb 2022, 16:13 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua MPR dan sekaligus Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan perkiraan biaya Pemilu serentak 2024 mencapai Rp86,2 triliun.

"Dari aspek anggaran, KPU memperkirakan biaya penyelenggaraan Pemilu serentak sebesar Rp 86,2 triliun. Sedangkan Pilkada serentak tahun 2024 sekitar Rp26 triliun," terang Bamsoet Minggu (13/2/22).    

Pemilu serentak telah disepakai unutk melakukan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, Anggota DPD dan Anggota DPRD yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. 

Sedangkan Pilkada Serentak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, dilaksanakan pada 27 November 2024.

Bamsoet menjelaskan tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai tahun ini, meskipun Pemilu serentak diselenggarakan pada tahun 2024, tapi rangkaian tahapan penyelenggaraannya sudah di depan mata.

Ia menjelaskan dimulai pada Juni 2022, KPU menyusun Peraturan KPU dan melakukan sosialisasi.

Selanjutnya, partai politik mendaftarkan diri pada Agustus 2022. 

Pada Januari hingga Februari 2023, ditetapkan daerah pemilihan, diikuti pendaftaran calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada Mei 2023.

Setelah penetapan daftar pemilih tetap (DPT) pada Juni 2023, agenda pendaftaran bakal Capres-Cawapres dan penetapan pasangan Capres Cawapres dilaksanakan pada September 2023.

Sedangkan penetapan daftar calon tetap (DCT) Anggota DPR, DPD, dan DPRD dilakukan pada Oktober 2023.

"Kampanye dijadwalkan pada Oktober 2023 sampai 10 Februari 2024. Setelah minggu tenang, dilanjutkan pemungutan dan penghitungan suara Capres Cawapres, Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada 14 Februari 2024," tutur dia.

Bamsoet mengutarakan dari aspek dukungan sumberdaya, penyelenggaraan Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak pada tahun yang sama menuntut kesiapan sumber daya manusia yang memadai dari penyelenggara pemilu (KPU dan BAWASLU). 

"Penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2019 harus dijadikan pembelajaran, mengingat 894 petugas KPPS meninggal dunia dan 5.175 mengalami sakit karena kelelahan dalam melaksanakan tugasnya," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, dari aspek hukum, merujuk laporan tahunan Mahkamah Konstitusi, UU.No.7/2017 tentang Pemilihan Umum menjadi salah satu undang-undang yang paling sering diajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. 

"Sebagai hak publik yang harus dijamin dan dilindungi, judicial review harus tetap mengedepankan kemaslahatan dan kepentingan rakyat sebagai landasan berpijak dalam setiap proses pendewasaan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," papar Bamsoet.

Lihat juga video “Ahli Feng Shui Master Xiang Yi: Politik Tahun Ini akan Terjadi Ledakan Besar”. (youtube/poskota tv)

 

    

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan, dari aspek dampak kontestasi politik, sejarah mencatat dari beberapa kali penyelenggaraan Pemilu, selalu menyisakan residu beragam persoalan.

Antara lain sengketa hasil Pemilu, dan terjadinya polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan, yang berpotensi memicu konflik horisontal. 

"Karenanya, diperlukan sikap kebijaksanaan dari segenap komponen bangsa untuk tidak memperkeruh kondisi dengan kegaduhan yang hanya menguras energi dan merongrong soliditas kebangsaan. (johara)

Tags:
biaya pemilu 2024Dana Pemilu Serentak 2024Bambang SoesatyoDana Pemilu Serentak 2024 Rp86.2 Triliunjadwal pemilu 2024pemilu 2024

Reporter

Administrator

Editor