JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kebahagiaan pastinya merupakan keinginan setiap insan. Namun, dalam menjalani kehidupan ini kita tak bisa untuk selalu merasa bahagia.
Karena pastinya selalu ada suka dan juga duka, selalu ada manis serta pahitnya kehidupan.
Tapi, di dunia ini tak ada yang abadi, percayalah badai pasti kan berlalu dan yang pasti akan ada keindahan dibalik kesedihan.
Dilansir melalui unggahan akun instagram @halodoc, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) tahun 2021, Jakarta menjadi salah satu Provinsi dengan tingkat kebahagiaan rendah.
Lalu, apa saja sih hal yang membuat kita sulit untuk merasakan bahagia? Yuk cek artikel ini, apakah ada yang menjadi kebiasaanmu?
Mengharapkan sebuah pujian
Sebuah pujian tidak selalu memiliki artian baik. Kita harus menyikapinya dengan bijak agar tak mudah terlena.
Jangan sekalipun mengharapkan sebuah pujian saat melakukan suatu kebaikan. Perasaan ini bisa saja muncul tanpa kita sadari, namun memiliki efek yang sangat besar dalam kehidupan kita.
Sebuah harapan untuk mendapatkan pujian akan membuat kita merasa sulit bahagia. Ya, namanya juga harapan kan terkadang bisa saja terwujud bisa juga tidak.
Nah, ini yang bahaya jika tak terwujud pastinya akan membuat kita merasaa kecewa.
Berekspektasi tinggi
Kalian tau gak sih kalau harapan dan ekspektasi merupakan dua hal yang memiliki perbedaan. Harapan merupakan sebuah angan-angan, sesuatu yang menjadi impian kita untuk kita miliki.
Sedangkan ekspektasi merupakan sebuah harapan yang disertai dengan segala usaha untuk mewujudkannya.
Setelah kita sudah merasa melakukan segala cara, rasanya semakin sulit untuk membendung sebuah harapan.
Kita merasakan sepertinya semua tujuan sudah dekat di depan mata, padahal pada kenyataannya belum tentu seperti itu.
Nah, ini yang dinamakan ekspektasi terlalu tinggi dan yang pasti seringkali membuat kita merasa kecewa.
Mudah berpikiran negatif
Berpikiran negatif sama saja dengan kita berburuk sangka kepada orang lain. Atau meragukan kemampuan yang kita punya juga bisa dikatakan berburuk sangka dan tidak percaya diri.
Nah, sebaiknya kurangilah berburuk sangka pada apa dan siapa saja.
Terkadang kita merasa ragu saat hendak mengerjakan suatu pekerjaan, ragu akan kemampuan diri. Biasanya akan terlintas pertanyaan pada diri sendiri, bisa gak ya aku mengerjakan pekerjaan ini dengan baik?
Kecemasan inilah yang membuat diri kita menjadi merasa kurang semangat diri, dan pastinya hasil yang diperolehnya pun akan kurang maksimal.
Belum bisa berdamai dengan diri sendiri
Bagaimana bisa kita memaafkan orang lain, jika kita pun belum bisa berdamai dengan diri sendiri? Akan terasa sulit jika mengalami hal seperti ini.
Karena memaafkan berbeda dengan melupakan sebuah kesalahan ataupun kenangan buruk yang terjadi dengan seseorang di masa lalu.
Memaafkan berarti merelakan dan mengikhlaskan. Kita harus siap untuk menerima kejadian buruk yang telah terjadi dan akan terus terkenang sampai kapanpun.
Jika diri kita pun belum menerima, mau sampai kapan dihantui dengan kesedihan dalam kehidupan?
Tidak mau mengalah dalam perdebatan
Perdebatan dan adu argumen menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari, karena biasanya setiap orang cenderung akan membenarkan pendapatnya masing-masing.
Rata-rata orang masih membela pendapatnya sendiri dan berambisi untuk memenangkan sebuah perdebatan, padahal tanpa disadari itulah yang dapat memicu sebuah emosi.
Semakin besar ambisi tersrbut, akan membuat hati menjadi terasa panas dan juga pikiran kita dipaksa bekerja lebih berat.
Lihat juga video “Hujan Deras dan Angin Kencang Robohkan Sebuah Kontrakan”. (youtube/poskota tv)
Nah, ternyata hal utama yang membuat diri kita merasa sulit bahagia adalah diri kita sendiri. Yuk, belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi mulai saat ini! (Anisa Anggraeni)