ADVERTISEMENT

Tamu Adalah Raja, Tuan Rumah...?

Jumat, 11 Februari 2022 07:30 WIB

Share
Karikatur Sental-Sentil: Tamu adalah Raja, Tuan Rumah...? (Karikaturis: poskota/ucha)
Karikatur Sental-Sentil: Tamu adalah Raja, Tuan Rumah...? (Karikaturis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MASIH ingat ungkapan “Tamu adalah raja”. Kata ini adalah istilah atau pepatah yang mengajarkan agar tuan rumah menghormati atau menghargai siapa pun tamu yang berkunjung.

Ini adalah adat ketimuran, etika dan budaya agar senantiasa bersikap ramah, sopan dan santun dalam melayani tamu. Memperlakukan tamunya sebaik mungkin dengan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Karena kita melayani tamu dengan baik, maka sang tamu pun akan bersikap baik kepada tuan rumah. Itulah makna “tamu adalah raja”

Artinya raja itu hanya istilah, bukan dalam makna sebenarnya. Tak ubahnya istilah pembeli adalah raja, wisatawan adalah raja.

Tetapi, tidak sedikit tamu yang datang adalah seorang raja dalam arti sesungguhnya. Mereka adalah tamu negara, kepala negara seperti presiden, perdana menteri yang datang ke Indonesia.

Bahkan, Raja Salman bin Abdulaziz Al –Saud, Raja Arab Saudi tersebut pernah menjadi tamu negara kita, pada Maret 2017.

Negara kita tentu melayani tamu negaranya, yang juga seorang raja, sebaik dan semaksimal mungkin agar tidak kecewa selama 9 hari melakukan lawatan ke Bogor, Jakarta dan Bali. Lebih-lebih rombongan Raja Salman sangat besar,  tak kurang dari 1.500 orang ( selain pangeran dan keluarga kerajaan, juga para menteri ) beserta sejumlah peralatan khusus yang dibawa dari negaranya.

Sebagai tamu tentu kita akan melayani dengan baik, agar tidak kecewa, tetapi sebaliknya sang tamu merasa puas, senang dan nyaman.

Terkait dengan upaya meningkatkan pelayanan kepada tamu negara pula, dikabarkan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menganggarkan Rp8,3 miliar yang bersumber dari APBN  Tahun 2022, untuk pengadaan mobil baru di Istana Kepresidenan. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli empat mobil baru jenis SUV dan commuter, yang nantinya difungsikan untuk keperluan tamu-tamu negara, misalnya dari Jepang atau Malaysia.

Dapat dikatakan pembelian mobil baru tersebut sebagai upaya memberikan pelayanan terbaiknya kepada tamu negara. Tentunya, bukan hanya penyediaan mobil, fasilitas angkutan, juga akomodasi dan lain-lain, termasuk keramah-tamahan, kesopan-santunan, sebagaimana kita melayani tamu pada umumnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT