Habis jalan mana oleh-olehnya? Biasanya begitu kawan atau tetangga dekat suka tanya sama kerabatnya yang baru saja pulang dari piknik.
Apa jawaban klisenya? Ah, oleh-olehnya cape!
Itu buat yang jalan-jalan atau liburan dengan dana pas-pasan. Mereka jalan hanya sekadar memenuhi kebutuhan keinginan jasmaninya.
Maklum bahwa yang namanya liburan itu kan kebutuhan manusia yang kesekian.
Orang, yang penting memenuhi kebutuhan primer dulu, yakni sandang dan pangan. Kalau itu terpenuhi dengan baik, baru deh, yang lain.
Yakni,hiburan diantaranya jalan-jalan. Bisa ke luar negeri atau di lingkungan negeri sendiri. Pokoknya banyak destinasi pilihan.
Boleh pilih, keluar negeri dengan modal besar, atau di dalam negeri yang bisa jadi nggak banyak mengeluarkan uang?
Atau yang paling dekat sajalah, di wilayahnya. Kan banyak sekarang tempat pariwisata lokal yang sangat menjanjikan, dan jaraknya dekat.
Mau menikmati danau, persawahan, bukit,gunung?
O, iya mau tanya apa oleh-oleh yang dibawa para sultan dari luar negeri?
Nggak usah ditanya deh, pastinya mereka akan memborong barang branded.
Buat para selebritis biasanya pada heboh tuh, habis beli sepatu,tas dan perhiasan lainnya yang harganya bisa puluhan bahkan ratusan juta?
Bagi warga masyarakat boleh senang, boleh nggak atas ulah para orang yang tajir pamer oleh-olehnya.
Nggak apa-apa, wong itu dibeli dari uang sendiri kok. Kenapa situ repot,sih?
Justru banggalah, kalau orang Indonesia keluar negeri itu pada ngeborong. Itu kan tandanya, ada punya banyak uang?
Jadi biarkan saja, kalau ada yang beli tas hampir seharga mobil?
Sepatu seharga motor?
Boleh dong. Yang nggak boleh itu, kalau memakai uang negara.
Misalnya, suami menteri, istrinya nguntit ke luar negeri, terus ngeborong barang mahal.
Eh, uangnya ternyata boleh korupsi? Itu yang dilarang.
Ada juga yang harus hati-hati jangan sampai bawa oleh-oleh penyakit. Kan sekarang ini covid belum selesai.
Malah, itu yang namanya virus beranak pinak, dan itu dari luar negeri.
Jadi sebelum balik ke rumah,jangan lupa karantina.
Lihat juga video “KPK Tetapkan Hakim PN Surabaya Sebagai Tersangka Suap”. (youtube/poskota tv)
Jadi oleh-oleh penyakit dari luar negeri itu nggak usah dibawa pulang. Orang dikasih gratis juga nggak mau.
Soal karantina, ini lagi ramai ada oknum petugas yang jadi mafia.
Mafia karantina. Kasus ini akan mencoreng bangsa Indonesia, karena yang dikerjai dan jadi korban adalah orang asing yang mau melancong ke Nusantara. (massoes)