BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Sengkarut lahan Sentul City rupanya hanya terjadi di tataran elite saja. Sempat viral di media sosial soal sengketa lahan yang terjadi, nyatanya warga pribumi di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang Kabupaten Bogor sangat terbantu dengan kehadiran raksasa properti itu.
Saat ditelusuri, kehadiran PT Sentul City Tbk, bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Babakan Madang, memberikan manfaat sangat besar. Para petani yang menggarap lahan di Sentul City mengaku diuntungkan.
Hal itu dirasakan oleh warga yang selama ini menggarap lahan-lahan milik PT. Sentul City untuk kegiatan bidang pertanian dan perkebunan.
H. Badru salah satu warga di RT1, RW3, Kampung Sudi, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, sudah puluhan tahun mendapat manfaat dari PT Sentul City. Diatas lagan seluas 3 hektare, H. Sudi menggarap lahan itu untuk bercocok tanam pertanian dan perkebunan.
"Saya menempati lahan ini hampir 20 tahun. Dengan sistem pinjam pakai tanah milik Sentul. Saya gunakan lahan ini untuk bercocok tanam," ungkapnya saat ditemui wartawan di lokasi kebun Singkong miliknya, Jumat (28/1/2022).
Ia mengungkapkan, pemanfaatan lahan milik PT. Sentul City dengan bercocok tanam tumpangsari.
Apa yang dilakukannya selama 20 tahun itupun sama sekali tidak merugikan pihak PT. Sentul City dan lainnya.
Ketika pemilik lahan yaitu PT. Sentul City akan menggunakannya, maka selaku penggarap, H. Badru siap menerima konsekwensi lahan tersebut diambil pihak pemilik.
"Alhamdulilah selama ini tidak ada masalah, saya menggarap meminjam lahan dari PT. Sentul City siap mengikuti aturan disana. Kalaupun laham yang saya garap diambil, saya diberikan kembali lahan oleh Sentul untuk bertani, walaupun pindah lokasi. Saya telah diuntungkan dengan peminjaman lahan ini, terima kasih PT. Sentul City," ucapnya.
H. Badru juga mengaku, kehidupannya hanya mengandalkan dari bercocok tanam. Bantuan pinjam pakai lahan dari PT. Sentul City sangat bermanfaat bagi dirinya serta keluarganya.
"Saya menanam pohon pisang, Singkong dan Sayur Mayur. Banyak warga disini yang menggarap lahan milik PT. Sentul City, dan kami bersyukur masih bisa memanfaatkan lahan untuk bertani disini," jelasnya.
Kalaupun pihak PT. Sentul City akan mengambil lahan yang digarap oleh warga, imbuh Badru, semua warga akan menyerahkan lahan itu. Jadi warga juga tidak mau mengotak atik soal lahan atau kepemilikannya, warga hanya menggarap dan memanfaatkan lahan ini.
"Kami warga disini tidak mau ikut campur soal masalah-masalah lahan, ini lahan milik PT. Sentul City dan saya disini hanya menggarap saja. Terima kasih kepada pihak Sentul yang sudah memberikan manfaat kepada masyarakat disini," tandasnya.
Hal serupa juga diamin warga Kampung Gunung Batu, Desa Bojong Koneng, Hasan. Ia mengaku mendapat pinjaman lahan dari Sentul seluas 200 meter persegi yang dimanfaatkan untuk usaha warung kecil-kecilan.
"Alhamdulilah saya bisa jualan disini, dapat pinjaman tanah dari Sentul, lalu saya bikin warung," ujarnya.
Ia bersama warga lainnya mengaku sangat terbantu atas pinjam pakai lahan dari Sentul, sehingga bisa membuka usaha walaupun kecil kecilan dan hanya mampu untuk menopang kehidupan sehari-hari.
Ketika warga dipinjamkan lahan, jelas Hasan, ia membuat perjanjian kerjasama dengan pihak Sentul.
"Ada perjanjiannya setiap satu tahun sekali untuk peminjaman inu. Kami hanya menggunakan lahan saja, apabila nanti pihak Sentul akan mengambil lahan ini, yaa silahkan saja, karena lahan ini milik Sentul," ucapnya.
Warga lainnya, Umar yang juga mendapat pinjaman lahan dari Sentul seluas 200 meter dan digunakan untuk usaha warung karena lokasinya ada di pinggir jalan Kampung Gunung Batu, mengucapkan terima kasih kepada pihak Sentul yang sudah membantu warga. "Kami ucapkan terima kasih karena bisa jualan di lahan milik Sentul ini," katanya.
Ia menuturkan, lahan pinjaman itupun bukan saja dipakai untuk usaha warung, tetapi sebagian lahan sisanya dipakai bercocok tanam seperti menanam Singkong, Jagung, Ubi, Talas dan sayur mayur.
"Warung saya emang kecil, hanya jualan kopi, mie dan minuman segar. Disini juga jualan kelapa muda yang diminati orang-orang yang melintas di jalan ini. Saya bersyukur dapat pinjaman lahan dari Sentul ini, jadi istri dan saudara saya bisa ikut kerja jualan. Yaa, ngurangi pengangguran juga," imbuhnya.
Selain Hasan dan Umar, warga lainnya Saepudin juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia sudah puluhan tahun mendapat pinjaman lahan dari Sentul yang digunakan untuk bercocok taman dan sekarang akhirnya membuka usaha warung, karena banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah Gunung Pancar.
Lokasi jalan Gunung Batu memang strategis menjadi akses jalan bagi wisatawan, sehingga warung-warung di pinggir jalan menjadi obyek istirahat para wisatawan.
"Saya udah puluhan tahun dapat manfaat dari Sentul, dipinjamkan lahan 200 meter persegi. Karena di jalan ini ramai wisatawan, yaa saya akhirnya buka warung saja, padahal sebelumnya saya bercocok tanam juga di lahan pinjaman Sentul itu," tutupnya. (Billy Adhiyaksa)