ADVERTISEMENT

Sedih! Ini Cerita Pilu Korban Kebakaran Mangga Dua Selatan

Jumat, 28 Januari 2022 23:44 WIB

Share
Korban (Tina/31) yang sepeda motornya ludes terbakar api. (cr10)
Korban (Tina/31) yang sepeda motornya ludes terbakar api. (cr10)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nahas peristiwa kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Pangeran Jayakarta Gang Rahayu I, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (27/1/2022) malam lalu, menyisakan sepenggal kisah yang memilukan untuk didengarkan.

Sebab, dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan rumah tinggal itu, seorang korban bernama Tina (31), warga RT 06 RW 09 kepada Poskota.co.id di lokasi kebakaran menuturkan, bahwa dalam peristiwa nahas tersebut, selain menyebabkan ia kehilangan rumah dan harus tinggal di tenda pengungsian selama beberapa waktu ke depan.

Disebutkannya, suaminya juga terpaksa harus hilang mata pencaharian atas kejadian tersebut.

"Motor suami saya ikut kebakar pas api mulai merembet ke rumah saya," ujar Tina, Jum'at (28/1/2022).

Padahal, sepeda motor tersebut, kata dia, baru saja lunas selama 2 bulan untuk pembayaran angsurannya.

"Itu motor baru lunas banget 2 bulan, Ya Allah kenapa jadi begini," keluh dia.

Dia menjelaskan, bahwa sepeda motor yang hangus terbakar itu, merupakan kendaraan yang sehari-hari digunakan oleh sang suami untuk menafkahi dia dan anak-anaknya yang masih berusia sekolah tingkat dasar.

"Suami saya kerjanya cuma ngojek, itu motor sehari-hari dia pake buat narik, buat nafkahin saya istrinya sama anak-anaknya," terang Tina.

Ucap dia, saat kebakaran terjadi, memang sempat terjadi kepanikan di dalam rumahnya yang terletak tepat di depan sumber titik api.

Karena kepanikan itu pula lah yang membuat dia dan sang suami tak mampu untuk berpikir lebih tenang, untuk secara perlahan menyelamatkan sedikit barang-barang berharga yang ia miliki.

"Itu saya panik, suami juga panik. Orang pas saya lihat di jendela itu rumah di depan udah merah semua, terang banget kerasa banget hawa panasnya. Yang ada di pikiran saya pas itu ya cuma bawa anak-anak sejauh mungkin pergi dari lokasi kebakaran," imbuh dia.

"Suami baru inget pas udah bawa saya ke depan Gang Rahayu I, di situ dia putusin buat balik ke rumah untuk ambil surat-surat penting sama coba buat ambil motor. Tapi, pas sampai di rumah, kondisi rumah saya itu udah kebakar semuanya, motor juga udah abis lah dari mulai jok sampe bodi motor udah meleleh semua," jelas dia.

Tina mengaku, bahwa saat ini beberapa kerabat memang sudah memberikan uluran tangan kepada ia dan anggota keluarganya yang lain.

Namun, ia meragu lantaran ia tak tahu apakah hal itu akan bertahan lama atau hanya terjadi dalam waktu yang singkat saja.

"Kan gaenak juga saya ngeharepin bantuan dari yang lain. Ini alhamdulillah mertua saya kasih saya baju tiga potong, soalnya baju saya di lemari itu abis semuanya, baju anak sama suami juga gak ada yang sisa," beber dia.

"Ya untuk saya dan suami sih mungkin bisa bertahan lah selama 3 atau 4 hari pakai baju yang sama. Tapi untuk yang anak-anak, kan kasihan kalau harus dipaksain pakai baju yang sama selama berhari-hari. Emang bantuan dari pemerintah sama donatur juga udah mulai berdatangan, tapi kan yang jadi korban bukan hanya kita saja, yang lain juga jadi korban sama punya anak kecil," ujar Tina.

Terakhir, ia hanya berharap agar sang suami dapat kembali bekerja seperti sediakala.

Sebab, menurut dia, sang suami menjadi pendiam dan kerap bersedih lantaran merasa bersalah tak mampu untuk menafkahi keluarganya.

"Saya bilang ke dia, Ayah nanti kita pinjem uang sama Umi buat cicil motor lagi biar Ayah bisa ngojek lagi, bisa kasih Ibu uang belanja sama anak-anak jajan. Jujur aja sih, soalnya itu motor dia beli dari hasil uang pesangon dia. Dan saya kan gak kerja, gak bisa bantuin dia cari nafkah," katanya sambil menahan kucuran air mata.

Sementara itu, kisah pilu lain juga dituturkan oleh Djunaidi (62) warga RT 06 RW 09 yang juga menjadi korban dari amukan si Jago Merah.

Ungkap Djunaidi, peristiwa kebakaran hebat tadi malam menyebabkan ia harus kehilangan rumah dan satu unit sepeda motor yang ludes dilahap kobaran api.

"Itu rumah abis semuanya kebakar, motor saya yang ada di luar itu udah tinggal rangkanya aja kondisinya," ujar dia.

Sama hal-nya dengan keluarga Tina, Ia juga mengaku sempat panik ketika melihat kobaran api yang besar mulai membakar beberapa bagian tempatnya berteduh.

"Saya gabisa keluar tadinya, sebagian keluar dari rumah yang sebelah, saya keluar lewat genteng rumah orang," ucap Djunaidi.

"Barang-barang berharga kayak surat-surat rumah, STNK, perabot, sama motor saya ludes semua kebakar, sampai uang di dalam dompet aja gak sempet saya selamatin karena lagi panik pas kebakaran," tukas dia.

Kendati demikian, ia tetap bersyukur nyawa keluarganya dapat selamat dari amukan si Jago Merah.

"Ya saya bersyukur aja, alhamdulillah keluarga semuanya masih bisa selamat," tutup Djunaidi.

Sekadar informasi, kebakaran hebat terjadi di pemukiman padat penduduk yang berada di Jalan Pangeran Jayakarta Gang Budi Rahayu I, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (27/1/2022) malam.

Kebakaran yang terjadi di tiga RT tersebut, diketahui meludeskan sekitar 38 bangunan rumah tinggal yang ada di lokasi tersebut.

Lurah Mangga Dua Selatan, Agata Bayu Putra mengatakan, berdasarkan data yang didapat dari Ketua RW 09, di lokasi tersebut ada sekitar 38 bangunan rumah yang hangus terbakar.

"Kalau dari Ketua RW 09, tadi info ke saya itu di RT 05, 06, dan 07 total ada 38 rumah yang terbakar," ucap Bayu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT