JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Puluhan korban kebakaran di Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, berharap bantuan pemerintah. Lantaran, selain kehilangan tempat tinggal beberapa harta benda mereka ludes tidak ada yang tersisa.
"Barang-barang berharga kayak surat-surat rumah, STNK, perabot, sama motor saya ludes semua kebakar, sampai uang di dalam dompet saja gak sempet saya selamatkan karena panik pas kebakaran," ucap Djunaidi, salah satu korban kebakaran, Jumat (28/1/2022).
Kendati demikian, Ia tetap bersyukur seluruh anggota keluarganya dapat selamat dari amukan si ‘Jago Merah’.
Sementara Yono, korban kebakaran lainnya mengatakan pada saat kebakaran sempat terdengar suara ledakan dari salah satu rumah yang diduga menjadi sumber titik api.
"Jadi sebelum api merembet ke bangunan lain itu saya sempet denger ada suara ledakan gitu, sampe kaca rumah di lantai 2 pecah gegara kencengnya suara ledakan," katanya di lokasi kebakaran
Sebelumnya, kebakaran besar terjadi di pemukiman padat penduduk yang berada di Jalan Pangeran Jayakarta Gang Budi Rahayu I, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis (27/1/2022) malam.
Menurut, Lurah Mangga Dua Selatan, Agata Bayu Putra, ada sekitar 38 bangunan rumah yang hangus terbakar. "Kalau informsainya, itu di RT 05, 06, dan 07 total ada 38 rumah yang terbakar," ucapnhya.
"Untuk tempat pengungsian, sementara kami tempatkan di area gedung baja. Di samping gedung kan ada halaman yang cukup luas, jadi sementara kami tampung di sana dulu," lanjutnya.
Secara terpisah, Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal menjelaskan, sumber api penyebab dari kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22.45 WIB itu berasal dari salah satu rumah warga.
"Warga melihat api dari salah satu rumah milik Pak Watsoma yang di bawahnya ada warung sembako milik penghuni kost," ujar Asril.
Ditambahkannya, saat kejadian warga juga berupaya melakukan pemadaman mandiri. Namun, karena kobaran api yang semakin membesar dan terjadi kepanikan, warga kemudian menghubungi pihak Damkar untuk pemadaman api.