BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Kakak pertama korban AY (18), Ahmad Nashir, pemuda yang tewas di dalam kamar mandi dengan tangan terikat dan mulut dilakban, mengungkapkan bahwa terduga pelaku TE, sempat ikut datang ke pemakaman korban.
Tak hanya datang di pemakaman korban, dikatakan Ahmad Nashir, terduga pelaku TE juga ikut melakukan membacakan doa melalaui ayat suci Alquran dirumah korban.
"Itu sudah kabur, adik saya dikubur itu pelaku ada, bahkan setelah disemayamkan di rumah dia sempat ngaji di rumah saya," ujar Ahmad Nashir kepada wartawan di Jatiwaringin Pondok Gede, Bekasi, Selasa (25/01/2022) pagi
Namun, ketika keluarga menggelar acara tahlilan, terduga pelaku TE tak pernah ikut hadir.
"Pelaku itu waktu korban disemayamkan, dia sempat ikut mengaji, lalu ketika sudah selesai menguburkan, pelaku datang ke makam, tapi untuk tahlilan tidak datang," bebernya.
AY merupakan anak Kelima dari lima bersaudara, AY yang berusia 18 tahun Tersebut, diungkapkan Ahmadi Nashir baru saat Minggu bekerja di sebuah perusahaan bidang ekspedisi pengiriman barang.
"Korban AY, Sudah lulus dan baru kerja seminggu di expedisi," ucapnya.
Mewakili keluarga, Ahmad Nashir berharap agar pihak kepolisian segera segera mengungkapkan kasus yang menimpa korban AY.
Ia ingin keadilan di tegakkan dengan hukuman maksimal.
"Harapan saya kepada pihak kepolisian saya cuma minta satu, tegakkan hukum seadil-adilnya, kalau bisa nyawa bayar nyawa," paparnya.
Korban AY (18) tewas dengan tangan dan kaki terikat, serta mulut dilakban.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (18/01/2022) lalu.
Pertama ditemukan korban oleh saksi yaitu MG (13) ketika hendak buang air kecil dirumahnya yang berada di jalan swadaya 3, Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi, Jawa Barat, pukul 10.30 WIB.
Adapun terduga pelaku sempat menyuruh teman MG untuk membeli tali, dan diketahui tali tersebut diganti untuk mengikat korban, dan setelah itu ditemukan tewas. (ihsan fahmi) )