DUKUN selalu punya alasan tak masuk akal, tapi pasien mempercayai.
Maka gadis Partinah, 20, berhasil dinodai dukun Mbah Sangidi, 50, dari Sentolo (DIY).
Bagaimana mungkin ambil linggis dalam perut si gadis kok pakai “linggis” mbah dukun.
Tentu saja keluarga ngamuk dan lapor polisi.
Di zaman milenial ini, masih banyak orang percaya para paranormal/dukun.
Padahal dari sekian banyak dukun, terdapat dukun-dukun cabul yang memanfaatkan kebodohan pasiennya.
Paling banyak alasan digunakan si dukun adalah, mengangkat penyakitnya dengan cara hubungan intim.
Dukunnya sih enak, tapi pasiennya yang enek.
Bagaimana nggak nyesek, kehormatan sudah dikorbankan, tapi penyakit tak kunjung sembuh.
Salah satu dukun yang kemudian digelari dukun cabul adalah Mbah Sangidi, warga Banaran Kecamatan Sentul Kabupaten Kulon Progo (DIY).
Dia sudah lumayan lama jadi dukun, tapi ngetopnya justru di luar daerah.
Di kampungnya sendiri tak dikenal, kecuali hanya sebagai petani belaka.
Kisahnya bermula dari gadis Partinah dari Magelang, yang punya keluhan sakit perut berkepanjangan.
Sudah dibawa ke puskesmas, tapi tak kunjung membaik.
Kemudian ada yang menyarankan, sebaiknya dibawa ke dukun Sangidi dari Sentolo, siapa tahu cocok.
Dia ini terkenal tangannya adem, apa lagi kalau habis dari kamar ber- AC.
Telapak tangan bisa berkerut-kerut. Percaya omongan tetangga,
Dibawalah Partinah oleh sang ayah ke dukun di Sentolo ini.
Kebetulan calon pasien ini wajahnya cukup cantik dan bodi seksi menggiurkan.
Langsung saja dukun Sangidi ukuran celananya berubah.
Soalanya dia langsung membayangkan yang mboten-mboten saja.
Partinah lalu ditanya apa keluhannya.
Ketika dijawab sakit perut melilit-lilit tapi tak kunjung sembuh, dukun Sangidi lalu mengajak pasein ke kamar terapinya.
Merenung sebentar untuk menerawang hal-hal gaib, Mbah Sangidi lalu bilang, “Ternyata di perut anak sampeyan ada besinya.
Kalau nggak segera diambil bisa mengancam jiwa, dan takkan bakal punya keturunan kelak”.
“Besi ukuran berapa?” tanya ayah Partinah, Dukun Sangidi menjawab sekenanya, sekitar ukuran 22 mm macam linggis.
Jangankan ukuran 22 mm, lha wong hanya segede butir-butir pasir saja jika di mata juga bisa bikin belingsatan.
Maka Mbah Sangidi menyarankan agar besi itu diambilnya.
Jika tidak Partinah bisa tak punya anak nantinya, dan bahkan mengancam nyawanya.
Demi kesembuhan anak, Paino, 45 ayah pasien terpaksa mempercayai omongan si dukun.
Maka sang ayah diminta keluar dan pengobatan dilanjutkan berdua-dua saja.
Partinah kemudian dimandikan pakai air dari 7 sungai.
Ada kali Brantas di Jatim, kali Bogowonto di Purworejo, kali Progo di Sentul.
Bahkan termasuk kali Ciliwung di Jakarta yang normalisasinya mangkrak semenjak Gubernur Anies.
Ternyata kemudian Partinah ditelanjangi, lalu diajak hubungan intim bak suami istri.
Tentu saja si gadis menolak. Tapi setelah ditakut-takuti akan mati jika tak diambil besinya, akhirnya Partinah pasrah.
Aneh kan, katanya ada besi linggis dalam perut tapi kok cata mengambilnya pakai “linggis” milik Mbah dukun sendiri.
Begitulah, gadis Partinah telah disetubuhi Mbah dukun dengan sukses.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Rachel Vennya Didenda Rp50 Juta, Namun Dua Oknum TNI yang Membanti Kini Ditahan”. (youtube/poskota tv)
Sewaktu pulang dan tiba di rumah dia cerita bahwa tadi di kamar mbah Sangidu telah disetubuhinya dengan alasan pengobatan.
Keruan saja Paino terkaget-kaget.
Segera saja dia balik ke Sentolo dan mengadu ke Polsek setempat.
Tak ayal lagi dukun cabul itu lalu ditangkap.
Dalam pemeriksaan Mbah Sangidi mengakui bahwa semuanya itu pakai proses.
Mestinya persetubuhan tak hanya sekali, tapi karena sudah dibuka akhirnya ya gagal total.
Baru sekali proses saja, si dukun sudah ngeces! (GTS)