JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Usaha lele fillet milik Willy rata-rata digemari oleh anak muda. Mereka suka dengan masakan lele fillet milik Willy lantaran penyajiannya yang berbeda dengan berbagai varian rasa.
"Yang pesan itu memang kebanyak anak muda. Mereka sih ngakunya suka karena daging lelenya dibikin laya Katsu, jadi benar-benar tinggal dagingnya aja," ucapnya.
Selain penyajiannya, menu varian rasa yang diambil Willy juga pas dilidah dengan penyajian lele fillet. Apalagi sambal bawa dan black papernya yang memang cocok ditambah dengan nasi hangat.
Ditambah lagi, lele fillet tersebut dibalut dengan tepung, sehingga saat dikunyah, akam terasa kerenyes layaknya makan chicken Katsu.
Menurut Willy, pengunjung yang datang banyak yang memang menyukai makanan berbahan dasar lele. Semenjak hadir diLELEin, kata Willy, pengunjung jadi jarang makan pecel lele.
"Jadi pada makan lelenya di sini. Bahkan salah sagu langganan saya bilang semenjak saya buka, dia jadi sering makan lele saya dibanding makan pecel lele di pinggir jalan," jelasnya.
Selain lele fillet yang dibuat seperti chicken katsu, Willy juga membuat cemilan makanan asal taiwan yaitu Shilin. Tentunya Shilin yang dia buat berbahan dasar lele.
"Kalau di Indonesia Shilin itu kan dari daging ayam, nah kita buat cemilam Shilin tapi bahan dasarnya ikan lele. Ini banyak yang suka juga pengunjung," tuturnya.
Bahkan,Willy juga berinovasi dengan membuat risol dari bahan dasar lele. Risol tersebut dibuat dengan sambalnya yaitu sambal bawang.
Harga yang ditawaekan untuk satu porsi risol lele ini yakni Rp12 ribu isi 2. Sementara satu porsi Shilin lele yaitu Rp18 ribu
"Jadi didalam risol itu ada daging ikan lele, kentang sama wortel. Sambalnya kita pakai sambal bawang bukan sambal kacang," tutupnya. (Pandi)