ADVERTISEMENT

Ketua DPR Imbau Kebijakan PTM 100 Persen Dievaluasi, Mengingat Varian Omicron Merebak

Senin, 3 Januari 2022 21:25 WIB

Share
Puan Maharani saat saksikan pelajar divaksinasi. (ist)
Puan Maharani saat saksikan pelajar divaksinasi. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Indonesia, Ketua DPR Puan Maharani meminta penerapan dievaluasi hingga pelaksanaan vaksinasi anak telah merata, terlebih saat ini ada ancaman varian baru virus Covid-19, Omicron.

"Kami meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah mempertimbangkan masukan sejumlah ahli yang keberatan dengan pelaksanaan PTM 100% mengingat Omicron sedang merebak," kata Puan, Senin (3/1/2022).

Sejumlah daerah mulai menerapkan PTM 100% hari ini memasuki semester dua tahun ajaran 2021/2022. Hal tersebut merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang memperbolehkan daerah dengan status PPKM Level 1 dan Level 2 menerapkan PTM 100%.

Sejumlah ahli epidemiologi meminta agar PTM 100% tidak dilaksanakan untuk saat ini.

Puan berharap pemerintah mempertimbangkan saran dari para ahli.

"Tidak semua sekolah memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang PTM 100%. Pemerintah harus mempertimbangkan aspek kesiapan sekolah masing-masing sehingga penerapan PTM 100% sebaiknya tidak digeneralisasi," tuturnya.

Puan menilai, PTM 100% masih rentan terutama untuk anak usia 6-11 tahun.

Menurutnya, lebih baik kebijakan pemberlakuan PTM 100% dievaluasi sampai capaian vaksinasi Covid-19 anak usia sekolah selesai dilakukan.

"Lengkapi vaksinasi terlebih dahulu sambil memantau kesiapan tiap-tiap sekolah, baru setelahnya diputuskan apakah sekolah sudah siap melaksanakan PTM 100%," ungkap Puan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan sejumlah hal yang perlu dilakukan sebelum PTM 100% diterapkan, salah satunya adalah vaksinasi anak lengkap atau 2 dosis.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT