Aipda Rudi Pandjaitan Dimutasi ke Papua Barat, Buntut Penolakan Laporan Korban Perampokan di Jakarta Timur: Dia Disidang Kode Etik

Jumat 31 Des 2021, 21:22 WIB
Kasus Penolakan Laporan Perampokan

Kasus Penolakan Laporan Perampokan

POSKOTA.CO.ID - Anggota polisi Aipda Rudi Pandjaitan yang menolak laporan warga korban perampokan di Jakarta Timur dimutasi ke wilayah Papua Barat. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyatakan Aipda Rudi Panjaitan dimutasi ke wilayah Papua Barat berdasarkan putusan sidang etik.

“Aipda Rudi Pandjaitan hari ini tindakan disiplin atau putusan sidang kode etik demosi bersifat tour of area sudah keluar Mabes Polri. Yang bersangkutan pindah ke Papua Barat,” kata Endra, Kamis (30/12/2021).

Surat mutasi itu tertuang dalam surat telegram Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dengan Nomor ST/26/21/XI?KEP./2021 yang ditandatangi oleh Fadil pada Selasa (28/12/2021).

Proses perjalanan mutasi Aipda Rudi Pandjaitan itu setelah diperiksa Propam Polres Jaktim dan viralnya curhat korban di media sosial. Aipda Rudi dicopot dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut di Propam Polres Jaktim.

Setelah menjalani proses tersebut Aipda Rudi menjabat Unit Serse Pulogadung dimutasikan ke Polres Metro Jakarta Timur. Kemudian Aipda Rudi dinonjobkan sebagai Bintara Seksi Umum dalam rangka pembinaan.

Polda Metro Jaya telah menetapkan Aipda Rudi Pandjaitan tidak ditahan setelah terbukti melakukan penolakan laporan warga yang menjadi korban perampokan.

"Begini, dia ini kan sidangnya kode etik, kalau cuma disiplin itu ditahan habis ditahan kembali lagi bertugas seperti biasa tidak ada di kode etik. Ini kode etik lebih tinggi gitu loh," ujarnya kepada wartawan, Jumat (17/12/2021). 

Sementara itu melansir pemberitaan Poskota sebelumnya, Meta Kumala (32), korban aksi perampokan yang sempat kecewa lantaran mendapat respons negatif dari oknum Polsek Pulogadung berinisial RP, mengaku bahwa pihak kepolisian sudah meminta maaf secara langsung.  

"Terkait peristiwa yang saya alami, pihak berwajib sudah menindaklanjuti, dan meminta maaf langsung kepada saya," ungkap Meta kepada wartawan, Senin (13/12/2021).

Sebelumnya dikabarkan, Meta Kumala (32) jadi korban pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (7/12/2021) lalu.

Pada mulanya, Meta melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) di sebuah minimarket di jalan tersebut.

"Saya transaksi agak lama di situ, sekitar 40 menit-an di dalam minimarket itu," ungkap Meta kepada wartawan, belum lama ini.

Dari situ, komplotan pencuri tersebut lalu menyasar Meta. Kala itu, Meta mengendarai mobil menuju rumahnya selepas pulang kerja. Beberapa meter kemudian, ada sepeda motor yang mengikutinya.

"Ada motor ngikutin dan orangnya ngomong. Tapi kurang dengar ngomong apa," ungkap Meta.

Hal itu terjadi dua kali  Pertama, seseorang mengetuk spion mobil Meta. Lalu, giliran kaca mobil Meta yang diketuk.

"Beberapa meter lagi ada ngetuk kaca. Habis ngetuk spion, ngetuk kaca. Orangnya sambil ngomong 'itu bahayain orang'," tutur Meta.

Meta yang penasaran, lantas turun dari mobil dan mengecek kondisi mobilnya. Namun, ketika Meta turun, terlihat seseorang membuka pintu mobil bagian kiri dan mengambil tasnya.  

Aksi tersebut terekam kamera CCTV. Video rekaman itu telah tersebar di media sosial.  

Adapun karena kejadian itu, Meta kehilangan  kartu ATM, KTP, kartu kredit, hingga kunci mobil yang berada di dalam tas tersebut. Selain itu, uangnya senilai Rp7 juta ikut raib.

Karena kejadian tersebut, malam itu juga Meta melaporkan bahwa dirinya jadi korban pencurian ke Kepolisian Sektor (Polsek) Pulogadung. 

Meta mengatakan bahwa dirinya kehilangan uang senilai Rp7 juta dan beberapa kartu ATM yang ditaruh di dalam tasnya.

"Saya nyebutlah ada lima ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," tutur Meta.

"Dia bilang, 'Ngapain sih ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," kata Meta menirukan omongan polisi tersebut.

Meta yang sedang kesusahan karena baru saja jadi korban pencurian, lantas merasa kecewa. Meta pun menyayangkan ucapan yang keluar dari polisi tersebut.

"Bukan sesuatu yang penting dan enggak banget disampaikan oleh polisi, dan saya langsung sudah ilfeel-lah istilahnya. Ini polisi gimana sih enggak ada iba, enggak ada simpati," terang Meta.

Berita Terkait

News Update